Selain itu, RS Mandaya Royal Puri juga didukung oleh berbagai fasilitas medis canggih yang berperan penting dalam menunjang dan meningkatkan keberhasilan operasi pengangkatan tumor otak. Beberapa di antaranya meliputi Digital PET CT Scan, CT Scan IQon Spectral CT, Radioterapi LINAC ELEKTA VERSA HD, serta MRI Ingenia Ambition X.
Di balik teknologi tersebut, kolaborasi erat antar spesialis menjadi kunci: bedah saraf, neurologi, dan anestesi bekerja harmonis sebagai satu tim untuk memberikan hasil terbaik bagi pasien.
Film dokumenter ini juga menampilkan latar belakang akademis Dr. Joy yang mengesankan ketika beliau meraih gelar S3 kedokteran di Helsinki, Finlandia hanya dalam waktu 18 bulan 12 hari, sebuah rekor yang diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Di sana, Dr. Joy belajar langsung dari maestro bedah saraf dunia, Prof Juha Hernesniemi, yang mengajarkan filosofi untuk menghormati setiap milimeter jaringan otak sebagai kehidupan.
Tak hanya menyoroti sisi teknis dan ilmiah, filem dokumenter ini juga menyentuh sisi humanis dunia medis.
Melalui testimoni pasien, keluarga, dan rekan sejawat, film ini menggambarkan Dr Joy tidak hanya sebagai dokter ahli, tetapi juga sebagai sosok yang memberi harapan dan ketenangan bagi pasien di masa-masa paling krusial.
Dengan peluncuran film ini, RS Mandaya Royal Puri berharap masyarakat dapat melihat bagaimana sinergi keahlian, teknologi, dan empati mampu menciptakan perubahan nyata dalam dunia medis modern.
"Peluncuran film ini adalah bentuk komitmen kami untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi, kolaborasi tim medis, dan nilai kemanusiaan dalam setiap tindakan medis," kata dia.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada The Fantastic Four: First Steps