Puncak dari kekesalannya diekspresikan dengan sebuah kekhawatiran yang bernada sarkasme tinggi.
"Yang saya khawatirkan sekarang cuma satu ya, apakah pemerintah ke depannya akan menarik pungutan dari kentut?" tanyanya.
![Ilustrasi royalti lagu [asb].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/15/83751-ilustrasi-royalti-lagu.jpg)
Sebenarnya, fokus pernyataan Dharma memang bukan tertuju ke suara alam yang diputar sebagai pengganti musik yang diputar di restoran.
Dharma jelas menyebutkan bahwa yang coba ia lindungi adalah hak mereka yang mengabadikan suara tersebut dalam bentuk rekaman.
Meski demikian, warganet kadung melihat kebijakan ini sebagai sebuah kebijakan yang tidak berpihak pada pengusaha kecil.
Sebuah hal yang wajar juga, mengingat ada beberapa produser yang sengaja membuat karya musik yang bebas dari pungutan royalti.
Yang pasti, gelombang protes dan sindiran di media sosial masih terus berlanjut, dengan menjadikan isu royalti suara alam ini sebagai cerminan kegelisahan masyarakat terhadap berbagai peraturan yang dianggap memberatkan