Suara.com - Di balik gemerlap panggung hiburan, Disjoki (DJ) Una menyimpan sebuah keresahan mendalam mengenai pekerjaan yang digelutinya.
Sebagai seorang ibu tunggal, DJ Una mengaku gamang apakah pundi-pundi rupiah yang ia kumpulkan sebagai disjoki, termasuk dari saweran, membawa berkah bagi keluarganya.
Kegelisahan ini ia tumpahkan saat berkonsultasi dengan Ustaz Hilman Fauzi dalam sebuah forum kajian.
DJ bernama lengkap Putri Una Astari Thamrin ini menjelaskan bahwa ia adalah pencari nafkah utama bagi putra semata wayangnya setelah perceraian.
"Saya pernah menikah, namun hanya berjalan selama empat tahun karena kita berbeda prinsip, akhirnya kita bercerai dan hak asuh jatuh ke tangan saya," ucapnya dikutip dari kanal YouTube Nasihat Qolbu pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Perempuan berusia 36 tahun ini menegaskan bahwa semua hasil kerjanya didedikasikan sepenuhnya untuk keluarga. Namun, ia tak menampik adanya dilema batin terkait sumber penghasilannya.
Puncak dari kegelisahannya adalah saat DJ Una mempertanyakan secara langsung status keberkahan dari rezeki yang ia peroleh. Terutama untuk menghidupi keluarga dan juga sang anak.
"Pertanyaan saya Pak Ustad, apakah dari hasil pekerjaan saya ini berkah untuk keluarga saya dan terutama juga untuk anak saya?" tanyanya dengan nada penuh harap.
DJ Una bahkan mengaku telah berusaha mencari jawaban melalui salat istikharah. Namun ia merasa belum mendapatkan petunjuk yang jelas, yang membuatnya semakin bingung.
Baca Juga: Bus Rombongan DJ Una Kecelakaan di Mekah
"Saya sudah pernah mencoba istikharah Pak Ustad. Tapi saya nggak tahu, saya tuh nggak tahu, saya tidak peka bagaimana cara Tuhan memberi, bagaimana cara Allah memberi jawaban ke saya begitu," ujarnya lirih.
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Hilman Fauzi memberikan pandangan yang bijak.
Ia secara halus mengakui bahwa pekerjaan DJ berada di area yang rentan maksiat, namun ia lebih menekankan pada janji Allah bagi mereka yang mau berhijrah.

"Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan gantikan sesuatu itu dengan yang lebih baik," kata Ustaz Hilman.
Sang ustaz pun menyadari bahwa melepaskan pekerjaan bukanlah hal mudah, tetapi dibutuhkan keberanian dan tekad yang kuat untuk memulai perubahan ke arah yang lebih baik.
"Kadang kita butuh keberanian untuk melepas sesuatu yang tidak baik agar Allah siapkan pengganti yang lebih baik," ujar dia.