Suara.com - Di balik citra tegas seorang anggota kepolisian, tersembunyi sebuah kisah inspiratif tentang dedikasi, keluarga, dan mimpi besar.
Dia adalah Brigadir Kepala (Bripka) Rian Fardiansyah, anggota Satuan Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Bangka Belitung, yang memiliki pekerjaan sampingan yang jauh dari kesan sangar, menjadi badut dan pesulap panggilan.
Setiap kali jam dinasnya usai, Bripka Rian menanggalkan seragam cokelatnya dan bertransformasi menjadi sosok penghibur yang membawa tawa bagi anak-anak.
Baginya, ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa yang memberinya kebahagiaan tak terkira.
"Saya merasa senang menghibur anak-anak. Melihat mereka tertawa, kita merasa puas, bahagia," ujar Rian dengan tulus.
Keahlian ini bukanlah hal baru. Jauh sebelum mengabdi sebagai abdi negara pada 2008, Rian sudah akrab dengan dunia hiburan anak-anak sebagai MC dan badut di sebuah event organizer.
Kini, hobi lamanya itu kembali ia tekuni untuk sebuah tujuan yang mulia menambah pundi-pundi Rupiah demi menopang ekonomi keluarga.
Namun yang terpenting, menabung untuk mewujudkan impian sucinya bersama sang istri untuk berangkat haji.
Dengan masa tunggu hingga tahun 2051, setiap rupiah dari hasil menjadi badut sangat berarti.
Baca Juga: Bocah Perempuan Diikat-Disundut Rokok, Bapak dan Anak di Palas Jadi Tersangka
"Bayaran saya itu tidak menentu, biasanya dikasih Rp300.000-Rp350.000," ucapnya.
Namun, ia tak pernah mematok materi sebagai tujuan utama.

"Khusus untuk hiburan anak-anak panti asuhan, saya gratiskan," imbuhnya, menunjukkan sisi sosialnya yang kuat.
Profesionalisme tetap menjadi pegangan. Rian hanya menerima tawaran di luar jam dinas, seperti akhir pekan atau hari libur.
Berbekal kostum dan peralatan rias dalam sebuah kotak plastik yang ia bawa dengan motornya, Rian hanya butuh sekitar sepuluh menit untuk berubah menjadi karakter badut yang siap menghibur.
Setelah sempat vakum pada 2019, ia kembali aktif pada awal 2025 dengan misi yang lebih besar.
Rian tak hanya menyuguhkan sulap dan lelucon, tetapi juga menyelipkan pesan-pesan edukatif.
Dia memanfaatkan momen berkumpulnya anak-anak dan orangtua untuk menyosialisasikan literasi berkendara yang aman, hingga bahaya merokok.
Sebuah kampanye personal yang ia jalani setelah berhasil berhenti dari kebiasaan tersebut.
Dukungan penuh dari keluarga menjadi bahan bakar utamanya. Sang istri dan anak sulungnya yang berusia 10 tahun bahkan sering menemaninya saat mengisi acara sosial.
"Alhamdulillah semua memberi dukungan. Kadang dari anggota polisi sendiri ada yang minta saya mengisi acara ulang tahun anaknya," kata Rian bangga.
Aksi positifnya ini bahkan sampai ke telinga Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo. Sang Jenderal memberikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh.
"Bagus, dia memiliki kompetensi selain sebagai anggota polisi. Laksanakan, silahkan di-eksplore untuk mewujudkan masyarakat sadar kamtibmas melalui keahlian badut ini," ujar Kapolda, memberikan lampu hijau bagi Bripka Rian untuk terus menginspirasi dengan cara uniknya.