Merah Putih One for All: Film Nasionalis atau Dagelan, 5 Faktanya Bikin Geleng Kepala

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 16:51 WIB
Merah Putih One for All: Film Nasionalis atau Dagelan, 5 Faktanya Bikin Geleng Kepala
Trailer Merah Putih One For All (YouTube/CGV Kreasi)

Lucunya, film yang masih 'mentah' ini mendapatkan dukungan wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar. Irene lantas buka suara melalui akun Instagramnya terkait viralnya Film Merah Putih One for All yang kualitasnya buruk.

Irene menegaskan Kementerian Ekraf tak memberikan bantuan finansial atau fasilitas produksi terhadap film animasi terbaru Merah Putih One for All.

"Semua #PejuangEkraf itu bebas berkarya selama memberi dampak positif. Namun, kami tidak memberikan bantuan finansial dan tidak memberikan fasilitas promosi," tulisnya melalui akun Instagram @irene.umar.

Irene mengungkapkan jika pihaknya hanya menerima audiensi produser dan memberikan masukan saja. Namun, Irene juga menekankan semua pelaku industri kreatif bebas berkarya selama memberi dampak positif.

5. Kreator Film Angkat Bicara

Terkait dengan kualitas film tersebut, sang kreator film, Endiarto pun angkat bicara. Ia mengaku jika perjalanan proses produksi film Merah Putih: One For All memang tidak mudah.

Saat proses produksi berlangsung, Endiarto mengaku sempat mencoba menggaet animator profesional dari studio lain, tetapi tak tercapai karena kendala biaya. Beberapa animator juga disebut tidak sanggup ambil bagian karena Merah Putih mengangkat format film panjang animasi.

Hal serupa pun juga terjadi ketika mereka berusaha mengajak musisi untuk mengisi scoring. "Tahun kemarin saya sudah mencari informasi dan ketemu animator dari Yogya, Bandung, Jakarta. Saya utarakan niat dan mereka berkata enggak sanggup. Musik juga begitu. Awalnya oke, tapi endingnya ada angka yang diberikan. Jadi, agak repot. Nah, ketika saya ajak kawan-kawan ini, mereka tidak bicara angka," keluhnya.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Baca Juga: Sutradara Merah Putih One For All Jawab Tudingan Jiplak: Kami Pakai Template Karena Faktor Biaya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI