1 Agustus 2025
Noradiah Lomat akhirnya mantap meminta makam putrinya dibongkar demi autopsi ulang. Kuasa hukumnya mulai memproses izin hukum untuk penggalian.
6 Agustus 2025
Pengacara yang mewakili ibu korban mengimbau masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi yang dapat menyebabkan tekanan bagi keluarga dan berpotensi mengakibatkan konsekuensi pidana.
Kejaksaan Agung Malaysia juga mengembalikan laporan investigasi awal kepada polisi dengan instruksi untuk menyelesaikan penyelidikan. Kejaksaan Malaysia mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi atau membagikan gambar anak-anak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Mohd Khalid Ismail memperingatkan penyebaran konten yang tidak akurat dapat membahayakan investigasi.

7 Agustus 2025
Noradiah dijadwalkan menyerahkan ponsel berisi rekaman percakapan dirinya dengan almarhum putrinya kepada polisi.
Adapun dalam percakapan tersebut, Zara berusaha untuk meluapkan kecemasannya pada sang ibu. Gadis remaja tersebut mengaku jika dirinya takut dengan sosok Kak M.
Baca Juga: Tak Cuma Kris Dayanti, 6 Artis Ini Pilih Kuliah Jelang Usia Setengah Abad
"Ibu, aku takut bertemu Kak M... dia masih (punya masalah). Hari itu, aku minta seseorang untuk bertanya ke kakaknya, apakah Kak M masih punya masalah denganku. Lalu Kak M bilang, 'Iya, aku masih belum memaafkan Zara', Bu," ucap Zara dalam percakapan tersebut.
Dalam rekaman audio yang sama, Zara juga menyuarakan kekhawatiran atas ancaman yang diduga diterimanya dari sosok 'Kak M'.
"Kalau aku menyentuh kamu, kamu akan berdarah-darah, jika dia benar-benar melakukannya, apa yang akan terjadi?" ucap Zara kepada ibundanya dalam rekaman audio tersebut.
8 Agustus 2025
Kejaksaan Agung mengembalikan berkas investigasi kepada kepolisian, menginstruksikan tindakan lebih lanjut, termasuk penggalian makam Zara Qairina.
Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Wong Kah Woh, menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dalam hal apa pun terkait bullying di sekolah.