Bukan Sekadar Komedi, Ini 5 Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop

Kamis, 14 Agustus 2025 | 21:15 WIB
Bukan Sekadar Komedi, Ini 5 Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop
Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop (YouTube)

Suara.com - Di tengah gempuran film dengan beragam genre, sebuah karya komedi gelap atau dark comedy berjudul Tinggal Meninggal hadir sebagai angin segar di bioskop Indonesia mulai hari ini.

Film yang menandai debut Kristo Immanuel sebagai sutradara ini menawarkan lebih dari sekadar tawa.

Dia mengajak penonton untuk tertawa getir sambil merenungi isu sosial yang sering kali kita abaikan.

Bagi kamu yang masih ragu, berikut adalah lima alasan mengapa Tinggal Meninggal layak menjadi pilihan tontonan utamamu pekan ini.

1. Premis Cerita yang Unik dan Sangat Relatable

Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop (YouTube)
Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop (YouTube)

Lupakan sejenak komedi slapstick. Tinggal Meninggal mengangkat premis yang gelap namun terasa begitu nyata.

Film ini berpusat pada Gema (Omara Esteghlal), seorang karyawan penyendiri yang hidupnya berubah 180 derajat setelah ayahnya meninggal.

Untuk pertama kalinya, ia merasakan hangatnya perhatian dari rekan-rekan kantornya.

Masalahnya, perhatian itu bersifat sementara. Kecanduan akan rasa diperhatikan, Gema mulai merekayasa kebohongan demi kebohongan tentang kematian orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: Resmi Tayang di Seluruh Bioskop 14 Agustus, Film Tinggal Meninggal Sajikan Komedi Getir

Ide cerita ini tidak hanya unik, tetapi juga sangat relevan dengan fenomena haus validasi di era modern, di mana perhatian bisa terasa seperti candu yang mematikan.

2. Perpaduan Sempurna Antara Komedi Gelap dan Drama Menyentuh

Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop (YouTube)
Alasan Wajib Nonton Film Tinggal Meninggal di Bioskop (YouTube)

Kristo Immanuel berhasil meramu formula yang sulit, membuat penonton tertawa pada situasi yang tragis.

Humor dalam film ini tidak datang dari lelucon yang dilempar, melainkan dari kecanggungan situasi dan kepolosan Gema yang menyedihkan.

Kamu akan menemukan dirimu tertawa, namun di saat yang bersamaan merasa iba dan tidak nyaman.

Di sela-sela humor canggungnya, film ini menyisipkan satire sosial yang tajam tentang budaya melayat dan empati sesaat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI