Suara.com - Kepergian komedian dan presenter Mpok Alpa meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air.
Di tengah suasana duka, sejumlah warganet justru salah fokus dengan kondisi daun telinga Mpok Alpa yang sudah layu dalam konten TikTok Ruben Onsu.
Saat itu, Ruben Onsu tengah menjenguk Mpok Alpa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Namun, kondisi daun telinga Mpok Alpa yang layu ini justru menjadi perbincangan warganet.
"Daun telinganya udah layu ya," kata @hiini**. "Daun telinganya ya Allah," sahut akun @sydar***.
"Bedain aja telinga Mpok Alpa dengan Ruben udah jelas bedanya," timpal @araiy***.
Tak sedikit warganet yang bertanya-tanya benar atau tidak daun telinga layu seperti Mpok Alpa tersebut adalah pertanda seseorang akan menjemput ajalnya.
Kepercayaan bahwa perubahan pada telinga merupakan tanda kematian telah lama ada di sebagian kalangan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Soimah 'Ospek' Pacar Anak Sampai Nangis
Baca Juga: Pati Memanas: Bupati Terancam Lengser, Mungkinkah Koalisi Gemuk Selamatkan Sudewo?
Dalam perspektif Islam berdasarkan Imam Al-Ghazali, daun telinga layu dan ujungnya perlahan masuk ke dalam termasuk ciri-ciri kematian.
Tanda daun telinga layu ini diyakini muncul beberapa hari menjelang ajal tiba.
Bahkan, beberapa kepercayaan menyebut daun telinga akan mulai layu tepat 100 hari sebelum seseorang meninggal, meski hal ini tidak memiliki dasar yang jelas.
Sementara berdasarkan ilmu kedokteran, daun telinga yang terlihat layu atau kendur sama sekali bukan merupakan tanda pasti kematian.
Para ahli medis menegaskan bahwa tidak ada korelasi langsung antara kondisi daun telinga layu dengan sisa usia seseorang.
Secara medis, kondisi ini disebut sebagai ptosis aurikularis yang bisa dijelaskan secara ilmiah melalui berbagai faktor yang tidak ada hubungannya dengan ajal.