Suara.com - Film Good Boy tengah mencuri perhatian para pecinta horor karena menghadirkan konsep yang benar-benar berbeda.
Tidak seperti film horor pada umumnya yang selalu berpusat pada manusia, kali ini penonton diajak masuk ke dunia supranatural dari sudut pandang seekor anjing bernama Indy.
Dari sinilah lahir pengalaman menonton yang unik, menegangkan, sekaligus emosional karena menyatukan teror gaib dengan kisah kesetiaan hewan peliharaan terhadap pemiliknya.
Berikut empat fakta Good Boy, film horor yang disebut-sebut tak kalah seram dari Werapons.
1. Protagonisnya Anjing Sungguhan Milik Sutradara

Hal paling mengejutkan dari film ini adalah kenyataan bahwa sang bintang utama bukan aktor manusia, melainkan seekor anjing sungguhan.
Indy, yang menjadi pusat cerita, adalah anjing asli milik sutradara Ben Leonberg.
Kehadirannya bukan sekadar gimmick, melainkan bagian dari ide personal sang sutradara yang ingin mengangkat kisah horor dari perspektif hewan yang sangat dekat dengan manusia.
Leonberg terinspirasi dari hubungan pribadinya dengan Indy, lalu menjadikannya dasar untuk menciptakan film yang terasa lebih personal dan emosional.
Baca Juga: Sinopsis Darkman: Liam Neeson Jadi Pahlawan Super Aneh, Tayang Malam Ini di Trans TV
Fakta ini membuat Good Boy berbeda dari kebanyakan film horor yang biasanya hanya menjadikan hewan sebagai karakter sampingan.
2. Horor Diceritakan dari Sudut Pandang Anjing

Pendekatan Good Boy bisa dibilang revolusioner dalam genre horor. Penonton tidak lagi melihat cerita melalui mata manusia, melainkan merasakan teror melalui indra seekor anjing.
Dengan penciuman tajam dan pendengaran yang lebih sensitif, Indy mampu merasakan kehadiran gaib yang tidak bisa ditangkap oleh pemiliknya, Todd.
Ketegangan film dibangun dari rasa frustrasi, karena hanya Indy yang tahu adanya ancaman, sementara dia tidak mampu memberi tahu manusia secara jelas.
Perpaduan antara ketidakberdayaan dan rasa takut inilah yang membuat penonton ikut terhanyut dalam suasana horor yang lebih segar dan berbeda dari biasanya.
3. Pujian Kritikus untuk Akting Indy

Meski terdengar tidak biasa, banyak kritikus yang memberikan apresiasi terhadap "akting" Indy saat film ini diputar perdana di SXSW Film Festival 2025.
Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan reaksi alami Indy dianggap mampu membangun emosi dengan sangat kuat.
Beberapa kritikus bahkan menyebut Indy sebagai salah satu "aktor paling emosional di generasinya" karena berhasil menyampaikan rasa takut, kesetiaan, dan cinta tanpa satu kata pun dialog.
Akting alami dari seekor anjing inilah yang membuat film ini terasa begitu otentik, bahkan menambah kedalaman hubungan emosional antara Indy dan pemiliknya, Todd.
Tidak berlebihan jika banyak penonton menganggap penampilan Indy sebagai salah satu daya tarik utama Good Boy.
4. Produksi Independen dengan Anggaran Terbatas

Good Boy diproduksi sebagai film independen dengan anggaran rendah, tetapi justru keterbatasan inilah yang membuatnya terasa lebih kreatif.
Alih-alih mengandalkan efek visual mahal, film ini lebih menekankan atmosfer, tata suara, dan ketegangan psikologis untuk membangun horornya.
Hasilnya adalah pengalaman menonton yang imersif, di mana penonton benar-benar bisa merasakan suasana rumah tua yang penuh ancaman gaib.
Film ini diproduksi oleh IFC Film dan Shudder, dengan jadwal tayang terbatas di bioskop Amerika Serikat pada 3 Oktober 2025.
Good Boy jelas menawarkan sesuatu yang berbeda dalam dunia horor dengan menghadirkan sudut pandang seekor anjing yang setia.
Bagi penggemar film horor maupun pencinta hewan, film ini bisa jadi pengalaman menonton yang benar-benar baru dan menyentuh.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah menegangkan Indy saat Good Boy resmi dirilis di bioskop Indonesia. Nantikan tanggal rilisnya!
Kontributor : Chusnul Chotimah