Suara.com - Pasha Ungu angkat bicara menanggapi polemik di masyarakat mengenai tunjangan rumah dinas anggota DPR RI yang mencapai Rp 50 juta.
Pasha Ungu mempersilakan publik untuk menyuarakan aspirasinya. Namun memang kata pelantun Demi Waktu ini, adanya tunjangan tersebut sudah ada hitungannya.
"Dalam hal penempatan pendapatan, perhitungan yang dilakukan DPR kan sudah melalui berbagai mekanisme, sudah dihitung," kata Pasha Ungu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Agustus 2025.
Pasha Ungu mencontohkan, salah satu faktor utama dalam perhitungan adalah latar belakang anggota dewan yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara. Di mana mereka membutuhkan biaya akomodasi dan transportasi yang tidak sedikit.
"Kan anggota DPR tidak semuanya tinggal di Jakarta tidak semuanya berasal dari Jakarta. Ada yang dari Papua, Aceh, pelosok NTT, Sulawesi Utara. Mereka yang ke sini cukup jauh dan biaya juga cukup besar," jelas Pasha.
![Pasha Ungu ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Agustus 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/25/62152-pasha-ungu.jpg)
Lebih lanjut, Pasha Ungu memastikan bahwa semua tunjangan yang diberikan bertujuan untuk menopang kinerja para anggota dewan.
Tujuannya agar dapat menjalankan tugasnya dengan optimal. Ia juga menanggapi persepsi bahwa tunjangan tersebut adalah pemborosan uang rakyat.
"Bahwa kemudian ada masyarakat yang menganggap kok seolah-olah berlebihan. Misalnya, kok ini seperti buang uang rakyat, jadi harus kita dudukkan bersama," ujarnya.
Baca Juga: Pasha Ungu Buka Suara soal Tunjangan Rumah Rp50 Juta Anggota DPR: Layak?