- Adrian Maulana membagikan tutorial berangkat kerja naik KRL dari Bintaro sebagai bentuk kritik elegan.
- Ia menunjukkan transportasi umum lebih hemat dan sehat dibanding mobil pribadi atau taksi online.
- Unggahannya viral dan dianggap menyinggung pernyataan kontroversial anggota DPR, Nafa Urbach soal kemacetan.
Suara.com - Artis senior Adrian Maulana terlihat membagikan tutorial berangkat kerja menuju kantor dengan menggunakan transportasi umum atau transum.
Dalam video tersebut, Adrian menunjukkan rutenya dari Bintaro ke kantor dengan naik KRL.
Unggahan Adrian itu muncul tak lama setelah pernyataan kontroversial anggota DPR Nafa Urbach yang mengeluhkan macet saat berangkat kerja.
Pernyataan Nafa tersebut sempat menjadi sorotan publik karena dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat umum.
Dengan cara kritik yang elegan, Adrian Maulana membagikan tutorial berangkat kerja menggunakan transum melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
“Selamat pagi teman-teman, seperti biasa saya berangkat ke kantor naik transportasi umum,” kata Adrian dikutip dari akun Instagram @adrianmaulana pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Adrian memulai perjalanannya dari rumah yang diantar sopir ke Stasiun Jurang Mangu, lalu melanjutkan naik KRL dan turun di Stasiun Palmerah, stasiun dekat gedung DPR RI.
“Dari rumah saya biasanya diantar supir ke Stasiun Jurang Mangu, lanjut naik KRL, turun di Palmerah,” ujarnya.
Ia menekankan betapa hematnya ongkos jika ia menggunakan KRL sebagai transum sehari-hari.
Baca Juga: Awalnya Dukung DPR Dapat Tunjangan Rumah Dinas, Nafa Urbach Kini Umbar Janji Hibahkan Gaji Buat Guru
Ongkos yang dikeluarkan selama 20 hari kerja bahkan tidak sampai Rp200 ribu per bulan.

“Biaya transport sekali jalan Rp3.000 pulang-pergi jadi Rp6.000. Kalau dikali 20 hari kerja, total enggak sampai Rp200 ribu, hemat ya!” ujarnya.
Ia lalu membandingkan jika harus menggunakan mobil pribadi atau taksi online.
Ongkosnya bisa mencapai Rp400 ribu per hari atau Rp8 juta per bulan.
“Kalau pakai mobil pribadi, biaya transport minimal Rp200 ribu per hari,” kata Adrian.
“Kalau naik taksi malah bisa Rp400 ribu per hari atau Rp8 juta per bulan,” lanjutnya.