Suara.com - Palu hakim telah diketuk, status pernikahan selebgram Azizah Salsha dan bintang sepak bola Pratama Arhan resmi berakhir.
Di saat publik menantikan klarifikasi atau setidaknya sepatah kata dari pihak Azizah, yang mereka dapatkan hanyalah keheningan yang memekakkan.
Aksi bungkam yang dulu menjadi sinyal prahara, kini berlanjut menjadi sebuah misteri pasca-perceraian.
Sikap diam Azizah ini menjadi sorotan utama, memicu perdebatan sengit di kalangan netizen. Apakah ini adalah cerminan dari hati yang hancur, sebuah sikap elegan untuk menjaga martabat, atau sebuah strategi komunikasi yang diperhitungkan dengan matang demi menjaga nama baik keluarga?

Dari Sinyal Retak Hingga Kenyataan Pahit: Sebuah Rekap Singkat
Semuanya dimulai ketika Azizah menghapus foto-foto Arhan dari Instagramnya. Saat dikonfirmasi wartawan, ia memilih bungkam seribu bahasa.
Saat itu, diamnya diartikan sebagai "ada sesuatu yang tidak beres."
Di waktu lainnya, Pratama Arhan secara mengejutkan mendaftarkan permohonan cerai talak pada 1 Agustus 2025.
Selama proses ini, baik Arhan maupun Azizah tidak pernah hadir, membiarkan kuasa hukum mereka yang bekerja.
Baca Juga: Digugat Cerai Pratama Arhan, Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Azizah Salsha?
Pada 25 Agustus 2025, pernikahan mereka resmi diputus secara verstek. Artinya, putusan dijatuhkan tanpa kehadiran Azizah sebagai pihak tergugat.
Aksi diam dan bungkam Azizah pasca digugat cerai ini bisa diinterpretasikan melalui beberapa lensa. Mana yang menurut Anda paling masuk akal?
Bagi banyak orang, ini adalah sikap paling elegan. Azizah memilih untuk tidak menjadikan perpisahannya sebagai tontonan publik.
Ia memproses rasa sakitnya secara pribadi, jauh dari sorotan kamera dan komentar jahat netizen. Diam adalah caranya untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya, sebuah tanda kedewasaan di tengah badai.
Sebagai putri dari politisi terkemuka Andre Rosiade, setiap tindakan Azizah bisa berdampak pada citra keluarganya.
Sangat mungkin aksi bungkam ini adalah keputusan strategis yang disarankan oleh keluarga.