- Di tengah krisis kepercayaan rakyat, kisah Menteri Ir. Sutami menjadi contoh pemimpin yang hidup sederhana.
- Ia bahkan pernah telat bayar listrik dan tetap mengembalikan semua fasilitas negara setelah lengser.
- Meski terlibat dalam pembangunan proyek besar seperti Gedung DPR dan Jembatan Ampera, Sutami tetap hidup bersahaja.
Suara.com - Rakyat tengah dalam fase krisis kepercayaan kepada anggota DPR RI. Bagaimana tidak, salah satu kebijakan tunjangan rumah dinas Rp 50 juta, menyakiti perasaan rakyat.
Belum lagi sejumlah menteri yang ditangkap karena kasus korupsi. Makin menambah emosi rakyat kepada pemimpinnya.
Lantas, apakah semua pemimpin memperkaya diri lewat jabatan di pemerintahan? Ternyata tidak.
Ada sosok Menteri Termiskin se-Indonesia. Dia adalah Ir. Sutami, sosok di balik pembangunan mega proyek.
Sutami merupakan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia era Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia yang membantu menghitung konstruksi bangunan Gedung MPR/DPR.
Selain itu, lelaki lulusan Teknik Sipil ITB ini menjadi pimpinan pusat proyek pembangunan Jembatan Ampera di Sungai Musi, Palembang.
Sutami juga tercatat pelopor penggunaan konstruksi beton pratekan saat membangun Jembatan Semanggi.
Lantas dengan sejumlah proyek tersebut, adakah ia mendadak kaya? Tidak.
Mengutip Intisari, kesederhanaan Sutami tergambar dari kondisi rumah yang atapnya bocor.
Baca Juga: Anggota DPRD Bebizie Flexing Liburan Mewah di Eropa, Isu Jadi Ani-Ani Pejabat Diungkit
Padahal ketika itu, Ir Sutami masih menjabat sebagai Menteri PU dan Tenaga Listrik.
Lainnya, Sutami juga pernah kekurangan uang hingga telat bayar listrik. PLN juga pernah mencabut listrik di rumahnya di Solo, Jawa Tengah.
Hingga lengser, Sutami tak mau memanfaatkan fasilitas negara secara berlebihan. Ia mengembalikan semua fasilitas negara.