- Waode Alika, Paskibraka Nasional 2025 asal Sultra, pulang kampung sambil membawa duka mendalam atas wafatnya sang ayah.
- Ia tak sempat mendampingi ayahnya saat meninggal karena menjalankan tugas negara di Jakarta.
- Dengan seragam kebanggaannya, Alika berziarah ke makam ayah, mempersembahkan keberhasilannya dengan penuh haru.
Suara.com - Di balik seragam kebesaran Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang ia kenakan dengan bangga, tersimpan duka mendalam untuk seorang Waode Alika Zea Chanidya.
Waode Alika Zea Chanidya merupakan anggota Paskibraka Nasional 2025 asal Sulawesi Tenggara (Sultra), akhirnya bisa menumpahkan kerinduan yang tertahan saat mengunjungi makam sang ayah, La Ode Ege, di Desa Latugho, Kabupaten Muna Barat, pada Selasa (26/8/2025).
Momen kepulangannya yang seharusnya penuh suka cita berubah menjadi haru biru.
Isak tangis Alika pecah seketika, sebuah luapan emosi dari seorang anak yang harus merelakan momen terakhir bersama ayahnya demi menunaikan tugas negara.
Kepulangan Alika disambut hangat oleh keluarga besar, pihak SMAN 1 Lawa, hingga jajaran pemerintah setempat.
Setelah prosesi penyambutan singkat di sekolahnya, tujuan utama Alika sudah bulat berziarah ke peristirahatan terakhir ayahnya pada hari sudah mulai gelap.
Dengan langkah tegap yang biasa ia tunjukkan di lapangan upacara, Alika berjalan menuju pusara. Namun, ketegaran itu runtuh saat ia tiba di depan makam.
Masih dalam balutan seragam Paskibraka, ia bersimpuh dan tak kuasa lagi menahan air mata.
Rasa kehilangan yang ia pendam selama berMinggu-Minggu akhirnya tumpah.
Baca Juga: Viral Remaja 19 Tahun Sudah Punya 5 Anak, Pertama Kali Hamil Saat Kelas 6 SD
Dengan suara terbata-bata, ia memanggil sang ayah seolah berharap bisa membangunkannya.
"Opa bangun, opa bangun, kenapa kamu pergi? Ya Allah, sadarkan dia," ucap Alika di sela isak tangisnya yang menyayat hati.

Tangisan itu bukan tanpa sebab. Alika tidak bisa berada di sisi ayahnya saat sang ayah mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 25 Juli lalu.
Ayahnya, La Ode Ege, yang merupakan anggota DPRD Muna Barat dari Partai Bulan Bintang (PBB), meninggal dunia akibat penyakit ginjal yang dideritanya.
Pada saat yang sama, Alika tengah berada ribuan kilometer jauhnya di Jakarta. Ia sedang menjalani pemusatan latihan Paskibraka yang disiplin dan intensif.
Sebagai perwakilan provinsinya, ia memikul tanggung jawab besar untuk tampil sempurna dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2025.
Dedikasinya pada tugas negara memaksanya membuat pengorbanan terbesar tidak bisa mengantar sang ayah ke liang lahat.
Kini, setelah semua tugas mulia itu tuntas, ia pulang membawa kebanggaan sekaligus duka, mempersembahkan keberhasilannya di pusara sang ayah tercinta.