Kristo Immanuel Bikin Parodi Soal TikTok Live yang Mendadak Hilang, Katanya Sukarela

Selasa, 02 September 2025 | 12:05 WIB
Kristo Immanuel Bikin Parodi Soal TikTok Live yang Mendadak Hilang, Katanya Sukarela
Kristo Immanuel di kantor Suara.com, Jakarta [Suara.com/Rena Pangesti]
Baca 10 detik
  • Kristo menyindir keputusan pemutusan fitur TikTok Live lewat parodi absurd yang meniru narasi "sukarela".
  • Ia membantah klaim tak ada tekanan, menampilkan logika tak masuk akal sebagai bentuk kritik halus.
  • Lewat video itu, Kristo menyerukan agar pemerintah juga mau "secara sukarela" memenuhi tuntutan rakyat.

Suara.com - Kristo Immanuel menyentil pernyataan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, terkait matinya fitur siaran langsung atau live di platform TikTok.

Sebagai konteks, fitur TikTok Live sempat tidak dapat diakses selama periode demonstrasi besar sepekan terakhir. Menanggapi hal ini, Meutya Hafid menyebut bahwa pihak TikTok mematikan fitur tersebut secara sukarela.

"Mereka melakukan secara sukarela, mematikan fitur live," ujar Meutya Hafid dalam pernyataan yang menjadi pemicu sketsa Kristo.

Kristo Immanuel lantas membuat video parodi. Berperan sebagai pimpinan TikTok yang menggelar rapat dadakan dengan para karyawannya. 

Dengan raut wajah datar, ia mengumumkan keputusan yang tak masuk akal.

"Halo karyawan semuanya. Eh, ini pengumuman aja, hari ini kita akan mematikan fitur live," kata Kristo dalam sketsanya yang hadir di Instagram pada Senin, 1 September 2025.

Tentu saja, pengumuman itu disambut kebingungan oleh para "karyawan". Namun, sang pimpinan memberikan jawaban yang begitu absurd, seolah meniru logika "sukarela" yang sebelumnya disampaikan.

"Nggak apa-apa, eh lagi pengen aja, lagi pengen," jawabnya santai.

Ketika seorang karyawan bertanya apakah ada pihak yang menyuruh, sang pimpinan dengan tegas membantahnya. Ia menekankan, keputusan itu murni keinginan pribadi dan bersifat sukarela, persis seperti narasi yang beredar.

Baca Juga: Perjalanan Karier Kristo Immanuel, Dari Impersonator ke Kursi Sutradara

"Nggak ada yang suruh, nggak ada yang suruh. Emang sukarela. Saya pengen aja matiin. Ya, random aja gitu matiin," tambahnya.

Di akhir video, Kristo Immanuel beralih dari komedi ke pesan yang lebih serius. Ia secara langsung menyapa para pejabat pemerintah, membandingkan fitur TikTok dengan tuntutan rakyat.

"Nah, kalau ini untuk Bapak Ibu yang digajinya pakai duit kami-kami ini ya, rakyat, eh harapannya secara sukarela juga bisa baca ini, silakan dan bisa dikabulkan sebelum 5 September," ucap Kristo, sembari menampilkan daftar 17+8 tuntutan rakyat.

Sebagai penutup, ia melontarkan sindiran pamungkas yang menghubungkan kembali parodinya dengan permintaan kepada pemerintah, berharap tuntutan rakyat tidak ikut "dimatikan" secara sepihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?