"Nggak masuk list ya?" tanyanya lagi.
Padahal Zarry Hendrik merasa selalu mendukung Presiden Prabowo.
Apabila miliknya terlalu kecil, Zarry menawarkan akun Bobon Santoso yang punya lebih dari 3 juta followers.
"Akun gede, pengaruh oke, muka presiden dia pin feed, nggak masuk juga? Perasaan yang lu kontak kayak yang udah jelas-jelas menolak," sentil Zarry.
Karakteristik akun yang mendapatkan tawaran buzzer Rp150 juta membuat Zarry Hendrik sangat penasaran.
Karena tak menemukan jawaban, Zarry jadi curiga chat itu disebarkan agar semua yang memposting pesan perdamaian dianggap buzzer.
"Jangan bikin gue mikir tawaran lu fiktif ya. Bukan strategi biar publik marah dan komen-komenin 'cair' biar 'pesan damai' jadi nggak relevan?" tandasnya.

Hingga berita ini ditulis, Jerome Polin belum menanggapi pertanyaan Zarry Hendrik meski aktif menggunakan Instagram.
Sementara itu, Bobon Santoso yang disebut-sebut Zarry mengaku tidak mendapatkan tawaran buzzer.
Baca Juga: 4 Hari Lalu Jerome Polin Spill Buzzer Pemerintah Bakal Bergerak, Marissya Icha Kini Puji Prabowo
Bobon menanggapinya sambil membagikan momen para pengendara ojek online alias ojol melakukan aksi damai dengan polisi dan TNI.
Bobon mengaku tak akan menolak tawaran buzzer tersebut karena nilainya cukup besar.
"Mana yang tawarin 150 juta buat seruan damai? Gue ambil 10 video deh. Mayan 1,5 miliar buat masak di Papua," tulis Bobon di waktu yang bersamaan dengan postingan Zarry Hendrik.
Menanggapi postingan Zarry Hendrik, warganet pro kontra. Zarry dinilai tidak dipilih untuk jadi buzzer karena akunnya sudah terlalu pro Presiden Prabowo.
"Kepikiran juga sih, bisa serentak gitu yang capture-capture," komentar akun @adietakb***.
"Kan lu jelas-jelas pendukung prabowo ngapain juga bayar lu bang," sahut akun @revarahay***.