Pesan Teroris untuk Pemerintah dalam Film 13 Bom di Jakarta, Relate dengan Kondisi Terkini

Sumarni Suara.Com
Kamis, 04 September 2025 | 07:55 WIB
Pesan Teroris untuk Pemerintah dalam Film 13 Bom di Jakarta, Relate dengan Kondisi Terkini
Pesan Teroris untuk Pemerintah di Film 13 Bom di Jakarta (netflix.com)
Baca 10 detik
  • Film 13 Bom di Jakarta dianggap menggambarkan keresahan sosial yang mirip dengan situasi demonstrasi dan kekacauan baru-baru ini di Indonesia.
  • Pesan dalam film menyoroti ketidakadilan sistemik, eksploitasi rakyat kecil, dan kritik terhadap pemerintah serta oligarki.
  • Film ini mendapat respons kuat dari publik, baik dari sisi apresiasi sinematik maupun relevansi sosial, bahkan memicu diskusi soal tindakan radikal. 

Suara.com - Demonstrasi di berbagai kota di Indonesia tak dipungkiri membuat masyarakat resah.

Apalagi pemberitaan yang ditampilkan begitu menyeramkan, mulai aparat memukul demonstran maupun warga sipil hingga aksi pembarakan dan penjarahan.

'Teror' tersebut rupanya sudah digambarkan oleh film 13 Bom di Jakarta meski tidak sama persis.

Film yang tayang pada 2023 tersebut ditulis dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.

Melalui akun Instagram pribadinya, Angga Sasongko membagikan salah satu adegan yang mewakili kondisi saat ini.

"Sebuah fiksi dalam film kami, 13 Bom di Jakarta," tulis Angga Sasongko dalam caption unggahannya.

Dalam cuplikan adegan film 13 Bom di Jakarta yang dibagikan Angga Sasongko, pemimpin teroris bernama Arok menyampaikan pesan kepada pemimpin negara.

"Negara selalu mengabaikan aspirasi yang datang dari bawah dan menganggap remeh kemampuan rakyatnya," ujar Arok.

Rio Dewanto berada di balik topeng pemimpin teroris bernama Arok tersebut.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Tunjangan, Aliansi Perempuan Geruduk DPR

"Pemerintah pasti sedang bertanya, 'Apa yang sedang terjadi?' lalu menyiapkan kelompok yang bisa dipersalahkan dan merancang teori konspirasi tanpa mengerti alasan mendasar di balik aksi teror yang terjadi," lanjutnya.

Poster 13 Bom di Jakarta (IMDb/13bomdiJakarta)
Poster 13 Bom di Jakarta (IMDb/13bomdiJakarta)

Menurut Arok, pemerintah hanya fokus kepada orang kaya dalam pertumbuhan ekonomi, sementara rakyat kecil terus dieksploitasi.

Sikap pemerintah tersebut membuat kemiskinan sistematis berlangsung seumur hidup.

Arok dan para teroris lantas melancarkan perlawanan untuk menentang ketidakadilan, oligarki, dan mafia keuangan.

"Keadilan akan ditegakkan dengan cara radikal, dan kesempatan setiap orang untuk setara dalam kehidupan ini harus dikembalikan," tegas Arok.

"Sistem yang rakus ini harus bertanggung jawab dan sekarang waktunya kita melawan," pungkasnya.

Warganet pun sepakat apabila film 13 Bom di Jakarta mirip dengan keadaan saat ini, bahkan ada yang mengharapkan hal serupa terjadi.

"Fiksi adalah fakta yang tersembunyi atau belum terjadi," komentar akun @masvian***.

"Bilangin Waluyo suruh ledakin gedung DPR duluan bang @riodewanto," sahut akun @rvl***.

FYI, karakter Waluyo dalam film 13 Bom di Jakarta diperankan Muhammad Khan.

"Asli setelah adanya tragedi demo kemarin dan sistem pemerintahan yang makin ngada-ngada, gua rasa kita butuh adegan real seperti di film 13 Bom Jakarta. Karena yang pake topeng mewakili rakyat banget," kata akun @cangkro***.

Film 13 Bom di Jakarta. (Dok. Visinema Pictures)
Film 13 Bom di Jakarta. (Dok. Visinema Pictures)

Apa yang terjadi dalam film 13 Bom di Jakarta? Ketahui dengan menonton film yang juga dibintangi Ardhito Pramono, Lutesha, dan Chicco Kurniawan ini di Netflix.

Sinopsis film 13 Bom di Jakarta ialah kelompok teroris yang menyerang beberapa titik keramaian di Ibu Kota.

Mereka mengancam akan meledakkan 13 bom yang tersebar di Jakarta seperti judulnya.

Indonesian Counter Terrorism Agency (ICTA) menghadapi para teroris dengan hati-hati agar masyarakat pun bisa tetap tenang.

Dugaan keterlibatan dalam organisasi terorisme mengarah kepada dua konglomerat mata uang digital, Oscar dan William.

Sementara itu, Arok memimpin para teroris untuk meledakkan satu bom di setiap titik dengan jarak waktu hanya delapan jam saja.

Bahkan Arok berhasil meretas sistem keamanan ICTA yang memunculkan dugaan ada pengkhianat di antara mereka.

Film 13 Bom di Jakarta ternyata terinspirasi dari pengeboman pusat perbelanjaan di Tangerang pada 2015.

Film produksi Visinema tersebut berhasil meraih 1 juta penonton saat tayang di bioskop dua tahun lalu.

Selain itu, 13 Bom di Jakarta juga diputar di Festival Film Internasional Rotterdam, Ho Chi Minh City International Film Festival (HIFF) di Vietnam, dan Far East Film Festival en Udine, Italia.

Penghargaan Best Sound Design dan Best Editing pun berhasil diraih film 13 Bom di Jakarta dari HIFF.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?