Infografis
- Cinta Laura dan Indah G meminta bantuan media internasional.
- Mereka menyoroti krisis politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia.
- Keduanya mengajak dunia menekan dan donasi untuk pemerintah Indonesia.
Suara.com - Cinta Laura bersama kreator konten Indah G meminta bantuan media internasional melalui sebuah video dalam Bahasa Inggris yang diunggah melalui akun media sosialnya.
Aksi dua influencer ini dilakukan untuk mendesak media internasional agar memberi perhatian lebih terhadap situasi politik dan sosial yang terjadi di Indonesia.
Mereka berharap dengan bantuan global, dunia internasional dapat memberikan sorotan yang lebih besar agar pemerintah Indonesia segera mengambil langkah tegas untuk merespons krisis yang tengah berlangsung.
“Video ini untuk pemirsa internasional di luar Indonesia yang bersedia menyisihkan beberapa dolar untuk membantu,” kata Cinta Laura mengawali video dikutip pada Kamis, 4 September 2025.
Cinta menginformasikan bahwa negara Indonesia yang memiliki populasi besar ini tengah menghadapi konflik terhadap pemerintah.
“Negara kami sebanyak 285 juta orang sedang menghadapi demokrasi terancam, warga sipil meninggal, informasi disensor pemerintah, dan kami sangat membutuhkan bantuan kalian," kata Cinta Laura.
Cinta juga menginformasikan bahwa kondisi sosial dan politik di Indonesia semakin memburuk seiring dengan gelombang protes yang meluas sejak 25 Agustus 2025.
Ia menyebut bahwa imbas pemerintahan yang buruk, masyarakat harus bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit, sementara para pejabat justru kerap menampilkan kemewahan yang sangat kontras dengan keadaan rakyatnya.
Baca Juga: Alarm 'Indonesia Gelap' Syahganda Nainggolan: Tiga Biang Kerok Ini Bikin Rakyat Menderita
“Anak-anak kelaparan, masyarakat menderita, dan bisnis berjuang untuk bertahan hidup, namun politisi kami mengalihkan dana untuk membiayai kemewahan mereka dengan Rolex, Ferrari, dan berfoya-foya,” ujar Cinta.
Indah G, yang turut terlibat dalam kampanye ini juga mengungkapkan keprihatinan yang sama.
Ia lalu membeberkan fakta bahwa ketimpangan ekonomi semakin parah di Indonesia, di mana upah minimum di Jakarta hanya sekitar 337 dolar per bulan atau sekitar Rp5,5 juta.
Namun di lain sisi justru anggota dewan bisa mengantongi hingga Rp50 juta per bulan hanya untuk tunjangan rumah.
“Tapi jika kalian mau tahu, berapa banyak uang anggota parlemen ini mengantongi setiap bulan dalam tunjangan perumahan di atas gaji pokok mereka, sekitar 3.000 dollar (Rp50 juta) per bulan,” kata Indah G.
Cinta lalu menggambarkan bagaimana kacanya kondisi negara saat ini. Mulai dari kekerasan yang dilakukan aparat hingga menyebabkan warga sipil berjatuhan, hingga kematian pengemudi ojek online Afan Kurniawan yang memantik amarah masyarakat seluruh Indonesia.
