- Ferry Irwandi dkk menyerahkan dokumen berisi 17+8 tuntutan rakyat
- Tuntutan tersebut dinilai mudah direalisasikan anggota DPR jika serius meresponsnya
- Gelombang demonstrasi dimulai sejak 25 Agustus hingga memakan korban jiwa
Suara.com - Ferry Irwandi bersama Andovi Da Lopez, Jovial da Lopez baru saja menyerahkan 17+8 Tuntutan Rakyat.
Tuntutan yang terangum dalam dokumen tersebut diserahkan kepada dua anggota DPR, yaitu Rieke Diah Pitaloka dan Andre Rosiade.
Ketiga influencer tersebut berharap tuntutan mereka segera dipenuhi oleh pejabat terkait. Bagi Jovial da Lopez cs, bukan perkara sulit bagi mereka melakukan hal tersebut.
"Karena sejujurnya kita tidak memberikan tugas yang begitu berat sih. Melihat sejarah DPR ya, mereka bisa mengesahkan hal-hal dengan cepat kan, Bang?" kata Jovial da Lopez ditemui di Gerbang Pancasila, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 4 September 2025.
"Di weekend-weekend malah. Malam-malam lagi," timpal Andovi Da Lopez dan Ferry Irwandi saling bersahutan.
![Masyarakat sipil yang tergabung dalam Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah memegang poster usai menyerahkan dokumen 17+8 tuntutan rakyat kepada perwakilan DPR di Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/04/18728-sejumlah-influencer-berikan-tuntutan-178-ke-dpr-jerome-polin-andovi-da-lopez-ferry-irwandi.jpg)
Merujuk pada analisa Jovial da Lopez, Ferry Irwandi optimis jika anggota DPR mengerjakan dengan serius, 17+8 tuntutan rakyat segera direalisasikan.
"Jadi kita sangat optimis lah. Anggota dewan kita sudah pernah membuktikan beberapa undang-undang bisa disahkan dengan cepat, apalagi tuntutan," kata Ferry Irwandi.
"Bentuk tim investigasi... oke oke, bisa, bisa itu," imbuhnya sambil memberikan ceklis pada poster 17+8 tuntutan rakyat.
Gelombang Aksi
Baca Juga: Ferry Irwandi Bahas Dampak Demo yang Mulai Tampak, Tak Ada Patwal Berisik di Jalan
Gelombang demonstrasi dimulai sejak 25 Agustus di depan Gedung DPR dengan tuntutan menolak kenaikan tunjangan anggota DPR RI. Aksi sempat diwarnai kericuhan antara peserta demo dan aparat.
Demonstrasi kemudian terjadi lagi esok harinya hingga puncaknya ada korban jiwa. Ia adalah Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang dilindas kendaraan taktis Brimob.
Tewasnya Affan memantik gelombang aksi yang lebih meluas ke beberapa titik. Kerusuhan pun tak dapat dihindari.
Rumah beberapa anggota DPR yang dianggap menyulut amarah publik pun diamuk dan dijarah.
Mereka antara lain Eko Patrio, Ahma Sahroni, Nafa Urbach, dan Uya Kuya.
Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani juga jadi amukan massa dan barang-barangnya dijarah.