Peppermint: Kisah Jennifer Garner dari Ibu Rumah Tangga Jadi Mesin Pembunuh, Malam Ini di Trans TV

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 15 September 2025 | 21:09 WIB
Peppermint: Kisah Jennifer Garner dari Ibu Rumah Tangga Jadi Mesin Pembunuh, Malam Ini di Trans TV
Film Peppermint yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]

Suara.com - Jennifer Garner dikenal sebagai salah satu aktris Hollywood yang kerap memerankan tokoh jagoan dengan laga aksi yang memikat.

Pada Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV, aksi Jennifer Garner akan tersaji lewat film berjudul Peppermint.

Peppermint menandai kembalinya Jennifer Garner ke genre aksi sebagai pemeran utama, sebuah peran yang mengingatkan pada masa kejayaannya di serial Alias.

Namun, Peppermint bukan sekadar film aksi biasa; film garapan sutradara Pierre Morel ini adalah eksplorasi brutal tentang duka, kegagalan sistem hukum, dan batas-batas keadilan pribadi.

Sinopsis: Perjalanan Balas Dendam Riley North

Film Peppermint yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]
Film Peppermint yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]

Peppermint memperkenalkan kita pada Riley North (Jennifer Garner), seorang ibu rumah tangga biasa di Los Angeles yang hidupnya hancur dalam sekejap.

Suami dan putrinya dibunuh secara brutal oleh anggota kartel narkoba di depan matanya saat merayakan ulang tahun putrinya di sebuah karnaval.

Nama Peppermint sendiri mengacu pada rasa es krim yang dimakan putrinya sesaat sebelum tragedi itu terjadi, sebuah detail kecil yang menghantui dan menjadi simbol pemicu balas dendamnya.

Setelah selamat dari serangan tersebut, Riley berupaya mencari keadilan melalui jalur hukum, mengidentifikasi para pembunuh.

Baca Juga: Maryam Asli Ungkap Harapan di Balik Film Horor Kisah Nyata yang Diangkat ke Layar Lebar

Namun, sistem hukum yang korup, mulai dari hakim hingga pengacara, memastikan para pelaku bebas tanpa hukuman.

Merasa dikhianati dan putus asa, Riley menghilang selama lima tahun. Ketika ia kembali, ia bukan lagi ibu rumah tangga yang sama.

Film Peppermint yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]
Film Peppermint yang dibintangi Jennifer Garner akan tayang Senin (15/9/2025) malam ini pukul 23.00 WIB di Trans TV. [YouTube]

Ia telah bertransformasi menjadi seorang vigilante yang terlatih, bersenjata lengkap, dan bertekad untuk membalas dendam pada setiap individu yang bertanggung jawab atas kematian keluarganya dan kegagalan keadilan, termasuk para pembunuh, pengacara, dan hakim yang terlibat.

Dua detektif (John Ortiz dan John Gallagher Jr.) serta seorang agen FBI (Annie Ilonzeh) melacak pembunuhan berantai ini, namun misi Riley yang heroik di mata publik membuatnya menjadi sosok "pahlawan rakyat" di media sosial.

Ulasan Kritis: Aksi yang Memecah Belah

Meskipun premisnya menjanjikan, Peppermint menerima ulasan yang sebagian besar negatif dari para kritikus.

Film ini sering digambarkan sebagai jelek, tidak koheren, dan bermasalah, serta penuh klise yang mengingatkan pada film-film aksi kuno.

Salah satu kritik paling menonjol adalah kurangnya orisinalitas dan pengembangan karakter yang dangkal.

Banyak kritikus merasa bahwa film ini terlalu terburu-buru untuk menampilkan adegan balas dendam tanpa mengeksplorasi perjalanan Riley selama lima tahun transformasinya menjadi seorang pejuang.

Aspek lain yang memicu kontroversi adalah penggambaran karakter. Film ini dikritik karena sensitivitas rasial yang rendah, dengan hampir semua penjahat digambarkan sebagai kartel narkoba Latin.

Meskipun demikian, penampilan Jennifer Garner mendapat beberapa pujian.

Para kritikus mengakui komitmennya terhadap peran tersebut, dengan IndieWire mencatat bahwa Garner menyalurkan keadilan vigilante-nya dengan pesona yang mudah.

Ia disebut jangkar film yang berjuang melalui kebrutalan dengan martabat, dan kemampuannya untuk menunjukkan kilasan kemanusiaan sisa karakternya, di tengah kekacauan memberikan dimensi pada cerita.

Namun, bahkan dengan upaya Garner, banyak yang merasa bahwa ia pantas mendapatkan materi yang lebih baik.

Peppermint adalah film yang berani dalam temanya tetapi kurang dalam eksekusi, terjebak dalam klise genre aksi balas dendam.

Meskipun Jennifer Garner memberikan penampilan yang solid dalam peran yang menuntut fisik, film ini gagal untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi ceritanya, menyisakan pertanyaan tentang keadilan, moralitas, dan bagaimana sebuah film aksi dapat mengatasi isu-isu sosial dengan lebih bijak.

Bagi penggemar aksi murni dan mereka yang merindukan Jennifer Garner dalam peran badass, Peppermint mungkin menawarkan hiburan sesaat, tetapi sebagai sebuah karya sinematik, ia meninggalkan banyak hal yang diinginkan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI