- Wanda Hamidah dan aktivis kemanusiaan tertahan di Portopalo, Italia, menunggu izin melanjutkan perjalanan ke Gaza.
- Mereka mengalami penantian panjang dan berat, serta harus berpisah dengan sebagian rombongan yang pulang lebih dulu.
- Perjalanan ini mengajarkan Wanda tentang empati, solidaritas, dan kebersamaan demi tujuan kemanusiaan di Palestina.
Suara.com - Perjalanan kemanusiaan menuju Gaza menyisakan banyak cerita bagi artis sekaligus aktivis Wanda Hamidah.
Saat ini, ia dan para aktivis kembali tertahan di Portopalo, sebuah kota pelabuhan di Sisilia, Italia.
Melalui sebuah unggahan di Instagram, Wanda Hamidah membagikan pengalaman emosionalnya pada Kamis, 25 September 2025.
Ia menceritakan bagaimana suasana malam terakhir di Portopalo terasa lengang dan penuh kenangan.
Momen tersebut digunakan untuk melepas kepergian rekan-rekan yang terpaksa harus pulang lebih dulu.
"Ini malam terakhir kami di Portopalo. Suasana sangat lengang, teringat malam terakhir di Sidi Bou Said. Melepas kebahagian mereka yang pergi, melepaskan kesedihan mereka yang pulang ke negara masing-masing, baik karena terpaksa pulang atau karena jenuh menanti yang tak pasti," tutur Wanda Hamidah.
"Sementara anak dan istri mereka menanti dengan rindu di rumah," sambungnya lagi.
Wanda juga mengisahkan beratnya penantian yang mereka jalani selama di Italia.
"Bayangkan, 8 hari di Portopalo hanya bisa menanti sesuatu yang tak pasti. Ditambah berminggu-minggu di Sidi Bou Said, tidur di pelabuhan dengan selembar sleeping bag," papar Wanda Hamidah.
Baca Juga: Ayah Wanda Hamidah Meninggal karena Kanker Usus Besar
Meski harus berpisah dengan banyak aktivis yang pulang, Wanda tetap menyebut perjalanan ini mengajarkan banyak hal tentang empati dan solidaritas.
"Perpisahan dengan teman-teman setelah melalui perjalanan luar biasa menuju Portopalo tak bisa dilukiskan. Sedih karena harus berpisah, bahagia karena mereka kembali kepada keluarganya. Perjalanan ini mengajari saya banyak hal, empati, simpati dan solidaritas," jelas Wanda Hamidah.
Di tengah segala keterbatasan, mereka tetap bersatu dan saling menguatkan demi tujuan mulia.
"Kami berbagi makanan, minuman, kesedihan, kebahagiaan, susah senang bersama , bersatu untuk Palestina," tegas Wanda Hamidah.
Dari Portopalo, Wanda dan sisa rombongan yang masih bertahan masih menanti asa untuk mendapat izin melanjutkan perjalanan mereka.
"Esok hari, kami akan memulai perjalanan kembali menuju Yunani, sebelum ke Gaza," pungkasnya.