-
Konflik berawal dari masalah parkir mobil yang menghalangi pintu rumah.
-
Perselisihan melebar ke sengketa status tanah dan biaya kebersihan lahan.
-
Puncak konflik adalah tuduhan pelecehan seksual yang diviralkan media sosial.
Bahkan, Yai Mim menggunakan uang pribadinya sendiri senilai Rp 12 juta guna menyediakan lahan parkir untuk mobil rental Sahara.
Meskipun Yai Mim sempat meminta Sofian untuk ikut membantu senilai Rp 1 juta, tetapi ajakan itu ditolak karena suami Sahara mengaku hanya bisa memberikan Rp 400 ribu.
Namun, Yai Mim tak masalah karena yang terpenting mobil rental Sahara sudah memiliki lahan parkir dan harapannya tak lagi parkir menghalangi pagar rumahnya lagi.
Sayangnya, niat baik Yai Mim tak sesuai harapannya karena Sahara terus-menerus memarkirkan mobil di depan pagar rumahnya.
Sampai akhirnya, Yai Mim bersikeras bahwa jalan di depan rumahnya adalah tanah yang diwakafkan untuk jalan umum, sedangkan Sahara menganggap itu murni jalan umum yang dapat digunakan siapa saja.
Saat Yai Mim berusaha menunjukkan batas tanahnya yang diwakafkan untuk jalan umum, Sahara justru menganggap hal tersebut sebagai pemblokadean jalan.
Konflik keduanya juga semakin panas ketika Sahara mengejar anaknya yang masuk ke rumah Yai Mim di kala istri eks dosen UIN Malang tersebut sedang pergi haji.
Saat itu, Sahara tiba-tiba mengunci pintu dari dalam dengan dalih agar anaknya tak kabur, meskipun sudah dilarang oleh Yai Mim.
Yai Mim yang tak ingin ada fitnah pun memilih naik ke lantai tiga untuk menyibukkan diri dengan mencuci pakaian sehingga dirinya hanya mengenakan celana pendek.
Baca Juga: Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
Namun, Sahara tiba-tiba menyusulnya ke lantai tiga dan berteriak menuduhnya cabul.
"Saya gak tahu kenapa diteriaki cabul, mungkin Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan. Buktinya saya diusir dari kampung situ salah satu alasannya karena perbuatan cabul," jelas Yai Mim.
Tuduhan ini kemudian diunggah ke media sosial, di mana Sahara menyebut Yai Mim sebagai "dosen cabul" di hadapan para mahasiswanya.
Dalam caption unggahannya, Sahara menuding Yai Mim telah melakukan pelecehan seksual, perusakan mobil, hingga pemblokadean jalan.
Bahkan, Yai Mim dan istri diusir dari tempat tinggalnya sendiri karena tuduhan yang dilontarkan Sahara tersebut.