-
Konflik berawal dari masalah parkir mobil yang menghalangi pintu rumah.
-
Perselisihan melebar ke sengketa status tanah dan biaya kebersihan lahan.
-
Puncak konflik adalah tuduhan pelecehan seksual yang diviralkan media sosial.
Suara.com - Perseteruan panas antara Imam Muslimin, eks dosen UIN Malang yang akrab disapa Yai Mim dengan tetangganya Nurul Sahara, pemilik rental mobil telah membuat geger media sosial.
Konflik bertetangga di Perumahan Joyogran, Malang, ini bukan hanya berujung pada adegan Yai Mim berguling-guling di tanah dan kepala diperban, tetapi juga melebar hingga isu pengusiran serta tuduhan serius.
Menurut versi Yai Mim dan istrinya, Rosida Vignesvari, perselisihan ini dipicu oleh masalah lahan parkir.
Pada 7 Agustus 2025 malam, Rosida mendapati mobil rental milik Sahara terparkir tepat di depan pintu pagar rumah mereka, padahal sudah ada imbauan larangan parkir.
Masalah kian runyam lantaran upaya memindahkan mobil gagal total, karena karyawan Sahara yang tidur di garasi tak bisa dibangunkan, bahkan setelah Rosida menelepon Sahara berulang kali.
Akhirnya, Sahara meminta Rosida memindahkan mobil itu sendiri yang akhirnya dipindahkan sendiri oleh Yai Mim.
"Saya telepon kedua kalinya, 'Mbak ini anak-anak tetap gak bisa dibangunin', terus Bu Sahara tetap (bilang), 'bangunin Mbak sampai bisa'," kata Rosida dalam Youtube Denny Sumargo pada 29 September 2025.
"Saya bangunin lagi untuk ketiga kalinya saya telepon dia 'Mbak, ini anak-anak gak bisa dibangunin', 'yaudah kalau gitu pindahin sendiri ya mobilnya'," lanjutnya.
Namun, Yai Mim tak sengaja menekan gas terlalu dalam karena kondisi jalanan yang menurun ketika memindahkan mobil.
Baca Juga: Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
Akibatnya, suara mesin yang keras itu membuat Sahara keluar dari rumahnya dan marah.
Yai Mim menuturkan, Sahara keluar bersama salah satu supirnya, Agil dalam kondisi berpakaian minim.
Karena suaminya tak di rumah, Sahara yang marah pun berusaha menghubungi suaminya, Sofian untuk melaporkan perbuatan Yai Mim.
Namun, konflik tersebut sempat mereda, setelah Yai Mim meminta maaf berulang kali sampai akhirnya mereka saling memaafkan.
Konflik antara keduanya kembali terjadi ketika mobil-mobil rental Sahara terus-menerus parkir di depan pagar rumah Yai Mim, sedangkan sudah ada lahan parkir yang disediakan.
![Yai Mim. [bidikan layar YouTube Curhat Bang Denny Sumargo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/30/73439-yai-mim.jpg)
Padahal sebelumnya, Yai Mim yang berniat membantu telah berusaha membersihkan lahan di depan rumahnya agar bisa dijadikan tempat parkir mobil rental Sahara.
Bahkan, Yai Mim menggunakan uang pribadinya sendiri senilai Rp 12 juta guna menyediakan lahan parkir untuk mobil rental Sahara.
Meskipun Yai Mim sempat meminta Sofian untuk ikut membantu senilai Rp 1 juta, tetapi ajakan itu ditolak karena suami Sahara mengaku hanya bisa memberikan Rp 400 ribu.
Namun, Yai Mim tak masalah karena yang terpenting mobil rental Sahara sudah memiliki lahan parkir dan harapannya tak lagi parkir menghalangi pagar rumahnya lagi.
Sayangnya, niat baik Yai Mim tak sesuai harapannya karena Sahara terus-menerus memarkirkan mobil di depan pagar rumahnya.
Sampai akhirnya, Yai Mim bersikeras bahwa jalan di depan rumahnya adalah tanah yang diwakafkan untuk jalan umum, sedangkan Sahara menganggap itu murni jalan umum yang dapat digunakan siapa saja.
Saat Yai Mim berusaha menunjukkan batas tanahnya yang diwakafkan untuk jalan umum, Sahara justru menganggap hal tersebut sebagai pemblokadean jalan.
Konflik keduanya juga semakin panas ketika Sahara mengejar anaknya yang masuk ke rumah Yai Mim di kala istri eks dosen UIN Malang tersebut sedang pergi haji.
Saat itu, Sahara tiba-tiba mengunci pintu dari dalam dengan dalih agar anaknya tak kabur, meskipun sudah dilarang oleh Yai Mim.
Yai Mim yang tak ingin ada fitnah pun memilih naik ke lantai tiga untuk menyibukkan diri dengan mencuci pakaian sehingga dirinya hanya mengenakan celana pendek.
Namun, Sahara tiba-tiba menyusulnya ke lantai tiga dan berteriak menuduhnya cabul.
"Saya gak tahu kenapa diteriaki cabul, mungkin Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan. Buktinya saya diusir dari kampung situ salah satu alasannya karena perbuatan cabul," jelas Yai Mim.
Tuduhan ini kemudian diunggah ke media sosial, di mana Sahara menyebut Yai Mim sebagai "dosen cabul" di hadapan para mahasiswanya.
Dalam caption unggahannya, Sahara menuding Yai Mim telah melakukan pelecehan seksual, perusakan mobil, hingga pemblokadean jalan.
Bahkan, Yai Mim dan istri diusir dari tempat tinggalnya sendiri karena tuduhan yang dilontarkan Sahara tersebut.