-
Film The Smashing Machine mencatat debut terburuk dalam karier Dwayne Johnson dengan pendapatan 5,9 juta dolar AS.
-
Meski gagal secara komersial, film ini dipuji kritikus dan disebut sebagai akting terbaik The Rock.
-
Johnson merespons dengan dewasa, menyebut peran ini mengubah hidupnya dan berterima kasih kepada sutradara Benny Safdie.
Suara.com - Dwayne The Rock Johnson, seorang aktor yang identik dengan ledakan box office dan film-film bernilai miliaran dolar, kini menghadapi sebuah anomali dalam kariernya.
Film drama terbarunya, The Smashing Machine, secara mengejutkan mencatatkan debut akhir pekan terburuk sepanjang sejarah kariernya.
Namun, di tengah kegagalan komersial yang telak, film ini justru menuai pujian kritis luar biasa dan disebut-sebut sebagai penampilan terbaik sang aktor.
Diproduksi oleh studio indie bergengsi A24 dan disutradarai oleh Benny Safdie, The Smashing Machine hanya mampu meraup 5,9 juta dolar AS (sekitar Rp 97 miliar) pada pembukaannya.
Angka ini jauh meleset dari proyeksi paling pesimis sekalipun, yang berada di kisaran 8 hingga 15 juta dolar AS. Dengan biaya produksi mencapai 50 juta dolar AS, film ini secara finansial berada di jalur yang sangat sulit.
Namun, alih-alih menunjukkan kekecewaan, Dwayne Johnson meresponsnya dengan sikap yang penuh kedewasaan dan refleksi.
Melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menegaskan bahwa baginya, kesuksesan sebuah karya tidak melulu diukur dari angka.
"Di dunia bercerita seperti ini, kamu tidak bisa mengontrol hasil box office, tapi yang bisa kamu kontrol adalah penampilan dan komitmenmu untuk benar-benar tenggelam dalam peran," tulis Johnson.
Ia bahkan melangkah lebih jauh dengan menyatakan, "Film ini telah mengubah hidupku."
Baca Juga: Dwayne Johnson Akui Bermain di The Smashing Machine Jadi Tantangan Terberat
Dalam The Smashing Machine, penonton disuguhkan sisi lain dari The Rock yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Ia melakukan transformasi total untuk memerankan Mark Kerr, seorang juara UFC legendaris yang kehidupannya dipenuhi perjuangan melawan ketenaran, cedera, dan kecanduan obat-obatan terlarang.
Beradu akting dengan Emily Blunt yang berperan sebagai istrinya, Johnson menampilkan performa dramatis yang mentah dan emosional.
Ironisnya, kegagalan di box office berbanding terbalik dengan kesuksesannya di panggung festival.

Saat pertama kali ditayangkan di Festival Film Venesia, The Smashing Machine mendapat sambutan meriah.
Benny Safdie bahkan dianugerahi penghargaan Sutradara Terbaik. Lebih dari itu, para kritikus film sepakat bahwa peran Johnson sebagai Mark Kerr adalah pencapaian akting puncaknya.