-
Aksi viral menunjukkan seorang pria bernama Amink meminta maaf pada kekasihnya, Winda, dengan cara tak biasa: mengerahkan puluhan anak yatim membawa poster permintaan maaf.
-
Anak-anak itu memegang tulisan menyentuh seperti Maafin kak Amink, buka blokirnya, hingga doa kami untuk kakak menciptakan suasana haru dan lucu sekaligus.
-
Aksi spektakuler ini berakhir bahagia setelah Winda luluh dan menerima buket bunga dari Amink, sementara warganet ramai memuji kreativitas dan totalitasnya.
Suara.com - Ketika permintaan maaf biasa tak lagi mempan, seorang pria memutuskan untuk menempuh jalur yang luar biasa dan totalitas.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terekam sebuah aksi demonstrasi yang unik, bukan untuk menuntut keadilan politik, melainkan untuk meluluhkan hati seorang wanita yang tengah marah.
Pria tersebut mengerahkan puluhan anak yatim untuk membantunya memohon ampun.
Pemandangan tak biasa ini terjadi di depan sebuah rumah, di mana sekelompok anak-anak beserta beberapa orang dewasa berkumpul.
Mereka tidak membawa spanduk tuntutan, melainkan poster-poster kertas sederhana yang ditulis tangan dengan pesan yang menyentuh. Tulisan-tulisan itu ditujukan untuk seorang wanita bernama Winda.
"Maafin kak Amink yaa," bunyi salah satu poster yang dipegang seorang anak laki-laki.
Poster lainnya berisi bujukan dan permohonan yang lebih spesifik, seperti buka blokir, jangan diblokir, dan tolong pliis.
Aksi ini jelas menunjukkan bahwa sang pria, yang diketahui bernama Amink, telah melakukan kesalahan yang cukup fatal hingga akses komunikasinya diputus total.
Tak hanya berisi permohonan, anak-anak tersebut juga membawa poster yang memuji sang wanita, seperti kakak Winda Cantik, seolah menjadi tim pendukung yang berusaha melunakkan suasana.
Baca Juga: Dituding Hina Kiai dan Pesantren di Program Xpose, Siapa Dalang di Balik Trans7 yang Dipolisikan?
Bahkan, ada pesan yang menyiratkan keseriusan aksi mereka, kami tidak mau pulang.
Dukungan spiritual pun disertakan melalui tulisan "DO'A KAMI UNTUK KAKAK," menambah lapisan emosional pada aksi ini.
Di tengah demonstrasi yang damai itu, muncullah sang dalang utama, Amink. Dengan senyum penuh harap, ia berjalan membawa buket bunga yang besar, siap menghadapi Winda.

Di sisi lain, Winda yang tampaknya baru saja selesai mandi terlihat dari handuk yang masih melilit di kepalanya tampak kaget dan salah tingkah.
Ia terlihat keluar rumah dengan ekspresi antara bingung, malu, dan mungkin sedikit terharu melihat pemandangan di hadapannya.
Akhirnya, setelah beberapa saat, Winda pun luluh. Ia mendekati Amink dan menerima buket bunga yang disodorkan.