Ide Reza Rahadian Bikin Film Pangku, Ternyata dari Fenomena Warung di Pantura

Jum'at, 17 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Ide Reza Rahadian Bikin Film Pangku, Ternyata dari Fenomena Warung di Pantura
Reza Rahadian ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Oktober 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Baca 10 detik
  • Film "Pangku" terinspirasi dari pengalaman pribadi Reza di sebuah warung pangku.

  • Riset film dilakukan lewat obrolan mendalam dengan pelaku, pemilik, dan warga.

  • Debut sutradara Reza ini memenangkan empat penghargaan di Busan International Film Festival.

Suara.com - Aktor kawakan Reza Rahadian membeberkan sumber inspirasi di balik film debutnya sebagai sutradara, "Pangku".

Film yang telah menuai pujian dan menyabet empat penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) ini ternyata menyimpan cerita yang amat personal bagi sang aktor.

Cerita bermula pada 2018, di mana Reza Rahadian sedang menjalani syuting film di salah satu daerah. 

Seorang pengemudi lokal membawanya ke sebuah tempat.

Dari situ ia berjanji untuk mengangkat fenomena tersebut ke layar lebar.

"Saya dibawa oleh driver saya ke sebuah tempat yang buka mata saya akan realita seperti itu ternyata masih ada," kenang Reza Rahadian ditemui di Kemang, Jakarta Selatan pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Film Pangku tayang perdana di  ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2025 (YouTube)
Film Pangku tayang perdana di ajang Busan International Film Festival (BIFF) 2025 (YouTube)

"Buat saya itu kayak satu hal yang saya katakan ke diri saya waktu itu, kayaknya kalau suatu hari saya bikin film, saya akan bikin film dengan latar belakang ambience atau atmosfer itu," sambungnya.

Lokasi tersebut ternyata adalah sebuah warung, kawasan Pantura.

Di mana istilah yang sudah familiar, 'warung pangku'.

Baca Juga: Gemilang! Artis dan Film Indonesia Menghiasi BIFF 2025

Warung Pangku merupakan istilah warung kopi yang bukan hanya menyediakan makan dan minum, tapi juga jasa teman duduk. 

Reza Rahadian pun ngobrol dengan warga sekitar, bahkan berbincang dengan sosok yang menyediakan jasa teman ngobrol tersebut.

"Risetnya nggak hanya sekadar melihat, tapi emang ngobrol sama pelaku. Kemudian ngobrol sama pemilik warung, ngobrol sama warga setempat," kata Reza Rahadian.

"Seperti apa sih fenomena ini buat teman-teman semua? Apa yang dirasakan, tantangan apa yang dihadapi, persoalan-persoalan yang muncul seperti apa?" imbuhnya.

Kumpulan cerita ini yang akhirnya membuat Reza Rahadian tertarik membuat film. Ia bahkan butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai pada film yang siap tayang pada 6 November 2025.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI