-
Ribuan penonton BLACKPINK di GBK kesulitan pulang karena tarif ojek online melonjak drastis.
-
Para pengemudi ojol mematikan aplikasi dan menawarkan jasa secara langsung dengan harga “tembak” di luar tarif normal.
-
Fenomena ini memicu pro-kontra warganet antara keluhan penonton dan pandangan bahwa para ojol hanya memanfaatkan peluang rezeki dari momentum konser.
Suara.com - Selama dua malam berturut-turut Jumat 1 dan Sabtu 2 November 2025, puluhan ribu penggemar BLACKPINK, yang akrab disapa Blink, memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Energi, teriakan histeris, dan lautan lightstick berwarna pink menjadi saksi bisu kemegahan konser BLACKPINK World Tour 2025 bertajuk Deadline.
Namun, ketika lagu terakhir usai dan lampu stadion kembali menyala, euforia itu seketika berganti menjadi sebuah misi baru yang tak kalah menantang untuk pulang ke rumah.
Sebuah video yang viral di media sosial merekam dengan sempurna pemandangan yang telah menjadi tradisi usai konser besar berakhir di hari pertama.
Ribuan penonton yang lelah namun bahagia tumpah ruah ke luar area konser, namun mereka disambut oleh realita pahit.
Di tengah lautan manusia, para pengemudi ojek online (ojol) telah menanti, bukan dengan aplikasi yang menyala, melainkan dengan tawaran langsung dan tarif yang melonjak drastis.
Seperti yang terekam dalam video, para pengemudi ojol terlihat mematikan aplikasi mereka dan menyerbu pintu keluar.
Mereka secara proaktif menawarkan jasa kepada para penonton yang kebingungan mencari tumpangan.
Tarif yang ditawarkan pun fantastis. Untuk jarak yang relatif dekat sekalipun, harganya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000, sebuah angka yang berkali-kali lipat dari tarif normal.
Baca Juga: Jejak Digital Kiky Saputri Sindir Jennie Malas Diungkit, Imbas Terciduk Nonton Konser BLACKPINK
Fenomena harga tembak ini bukanlah hal baru. Salah seorang penonton berbagi pengalamannya, "GBK ke Jakbar aja minta Rp100 ribu," terangnya.
Pengalaman serupa juga pernah terjadi di acara besar lainnya.
"Inget dulu dari JIS ke stasiun Kota Tua 200rb," kenang penonton lain.
Tentu fenomena ini menunjukkan bahwa ini adalah pola yang berulang setiap kali ada acara yang menyedot puluhan ribu massa.
![Blackpink sukses menggelar konser bertajuk BLACKPINK WORLD TOUR <DEADLINE> IN JAKARTA di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 1 dan 2 November 2025. [cr: YG Entertainment]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/03/27035-konser-blackpink-di-jakarta.jpg)
Namun, di tengah keluhan dan rasa frustrasi, ada juga suara-suara yang mencoba memahami situasi ini dari sudut pandang yang berbeda.
Dalam kondisi lelah dan putus asa, banyak yang akhirnya pasrah dan menerima tawaran tersebut.
"Nggak apa-apa yang penting bisa pulang," tulis seorang warganet, menyuarakan sentimen banyak orang yang hanya ingin segera tiba di rumah untuk beristirahat.
Perspektif lain datang dari mereka yang melihatnya sebagai momen aji mumpung bagi para pengemudi ojol.
Di tengah persaingan ketat setiap harinya, acara besar seperti konser BLACKPINK menjadi ladang rezeki langka yang tak boleh dilewatkan.
"Mungkin sesekali juga begini kang ojol cari rezeki di waktu ada moment acara besar," komentar seorang warganet dengan bijak.
Pada akhirnya, fenomena ini adalah dua sisi dari satu koin. Bagi penonton, ini adalah akhir yang melelahkan dan mahal dari sebuah malam yang magis.
Namun bagi para pengemudi ojol, ini adalah peluang emas untuk meraup penghasilan lebih di tengah hukum penawaran dan permintaan yang sedang tidak seimbang.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik gemerlapnya sebuah panggung hiburan internasional, selalu ada dinamika sosial dan ekonomi yang menarik untuk diamati di jalanan Jakarta.