-
Nunung Srimulat berpendapat bahwa kondisi miskin itu sangat melelahkan dan susah.
-
Menurutnya, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang bahagia dan serba berkecukupan.
-
Ia menilai wajar ibu ingin anaknya mendapat pasangan hidup yang mapan.
Suara.com - Pelawak senior Nunung Srimulat membagikan pandangannya yang mengejutkan tentang kemiskinan.
Momen tersebut terjadi saat ia sedang membahas perannya sebagai seorang ibu mertua yang materialistis dalam film terbarunya, 'Pesugihan Sate Gagak'.
Alih-alih hanya fokus pada pendalaman karakter, Nunung justru menjadikan kesempatan itu untuk mencurahkan isi hatinya secara pribadi.
Secara blak-blakan, ia mengungkapkan bahwa menjadi orang miskin adalah sebuah kondisi yang sangat melelahkan.
"Karena, eh, apa ya, miskin itu capek lho," ujar Nunung usai sesi screening film di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 November 2025.
Ia kembali menegaskan betapa sulitnya hidup dalam kekurangan, seperti yang sempat dirasakan selepas jatuh sakit. "Miskin itu susah, lho," sambungnya diiringi tawa getir.
![Salah satu adegan film Pesugihan Sate Gagak. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/20/57330-pesugihan-sate-gagak.jpg)
Keinginan untuk hidup mapan dan sejahtera adalah dambaan setiap orang, dan tidak ada yang menginginkan sebaliknya.
"Siapa orang yang kepengin hidup miskin? Nggak ada," tegas Nunung. "Orang pasti penginnya hidup bahagia, mapan, iya kan? Berkecukupan," lanjutnya.
Pandangan ini ternyata sangat relevan dengan karakter yang ia mainkan, di mana sang ibu menginginkan yang terbaik bagi putrinya.
Baca Juga: Cuma Yono Bakrie yang Santai Telanjang Demi Adegan Pesugihan
Nunung menilai, keinginan seorang ibu agar anaknya mendapatkan pasangan yang mapan sehingga hidupnya terjamin adalah sebuah kewajaran.
Hal ini juga yang kemudian coba ia sampaikan kepada penonton melalui peran Imas di film, yang merupakan sosok ibu bagi Andini.
Dalam alur cerita, Imas menentang keras rencana pernikahan Andini (Yoriko Angeline) dan Anto (Ardit Erwandha) kalau sang calon mempelai lelaki tidak menyiapkan mahar Rp150 juta.
"Ya, kan semua, mungkin ibu-ibu di mana aja, maunya kalau mau melepas anaknya, entah itu laki, entah itu cewek, pasti menginginkan yang terbaik," pungkas Nunung.