- USEA Global adalah sebuah platform musik berlisensi yang telah diterapkan di sejumlah pusat perbelanjaan dan restoran di Indonesia.
- Semua lagu yang diputar di mall, pusat berbelanjaan dan restora di Indonesia akan tercatat tanpa ada yang terlawat.
- Para musisi juga bisa meng-update catatan penggunaan lagunya selama 24 jam secara transparan.
- Namun sayangnya, platform ini tidak bisa menyentuh atau menagih royalti untuk lagu-lagu populer yang haknya sudah dipegang oleh entitas lain.
Suara.com - Dunia musik Indonesia masih bermasalah dengan sistem royalti yang dianggap belum transparan.
Padahal, dengan teknologi yang semakin canggih, mendapatkan transparansi royalti musik bukan hal yang mustahil.
Hal itu ditegaskan oleh Jerry Chen, CEO USEA Global, sebuah platform musik berlisensi yang telah diterapkan di sejumlah pusat perbelanjaan dan restoran di Indonesia.
Dalam sebuah wawancara eksklusif di Petogogan, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025), ia menjelaskan bagaimana teknologi menjadi jembatan antara kebutuhan pebisnis dan hak para musisi.
Salah satu kunci utama dari sistem yang ditawarkan USEA Global adalah kemampuan pelacakan lagu secara spesifik.
![Jerry Chen, CEO USEA Global dan Jeffrey Halim, Area Sales Manager TOA Indonesia bicara mengenai transparansi royalti musik yang diputar di sejumlah mall. [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/11/17/40121-royalti-musik-usea-global-jerry-chen-jeffrey-halim.jpg)
Jerry Chen menjelaskan, melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi audio seperti TOA, setiap lagu yang diputar di sebuah gerai dapat tercatat dengan akurat.
Hal ini menjawab keresahan banyak pihak mengenai lagu siapa yang sebenarnya diputar dan harus dibayar.
"Jadi, apa yang terjadi adalah bagaimana kami melacak semua ini. Contoh musik yang ada di restoran A, melalui speaker TOA, amplifier, semuanya dapat dipertanggungjawabkan," kata Jerry Chen.
"Itu berarti dihitung, terlacak di sistem kami. Musik diunduh, diputar sekali, akan tercatat satu kali," katanya menyambung.
Baca Juga: Prinsip 26 Tahun Rocket Rockers Tampil Organik: Sequencer Cuma Buat Kaum Lemah!
Kesimpulannya, para musisi bisa meng-update selama 24 jam secara transparan.
"Anda tidak bisa memalsukannya. Ini seperti, Anda tahu, meteran listrik dan air, tik, tik, tik, sama saja," ujar Jerry Chen.
![Ilustrasi - MUI Tolak Konser Honne di Medan. [ChatGPT]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/20/69627-konser-musik.jpg)
Meski demikian, Jerry mengakui bahwa sistemnya memiliki batasan.
Platformnya tidak bisa menyentuh atau menagih royalti untuk lagu-lagu populer yang haknya sudah dipegang oleh entitas lain.
USEA Global hanya memiliki mandat untuk mengelola dan mendistribusikan royalti bagi para musisi yang berada di dalam naungan katalog mereka.
"Jika itu musik Anda, seperti lagu-lagu populer, Anda termasuk dalam kategori lagu populer, saya tidak bisa menyentuhnya," kata Jerry Chen.