- Di usia 50 tahun, Irfan Hakim membuat gebrakan baru dengan terjun sebagai penyanyi dangdut profesional
- Irfan Hakim serius dalam berkarya dengan merilis 1-2 single per bulan
- Irfan tidak ambil pusing dengan komentar usianya yang tak lagi muda bagi pendatang baru
Suara.com - Presenter Irfan Hakim membuat gebrakan baru dalam perjalanan kariernya.
Di usianya yang kini menginjak 50 tahun, dia justru mantap terjun sebagai penyanyi dangdut profesional.
Keseriusannya ini bahkan membuahkan hasil dengan menyabet penghargaan sebagai Penyanyi Dangdut Pendatang Baru Pria Terbaik.
Ditemui di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan pada Selasa, 25 November 2025, ayah lima anak ini mengungkapkan alasannya mendalami musik dangdut.
Pengalaman puluhan tahun memandu berbagai ajang pencarian bakat dangdut menjadi salah satu pemicu utama.
"Jadi, yang penting sudah di usia 50 tahun gue ini, mengawali karier sebagai penyanyi dangdut," ujar Irfan Hakim santai.
Keseriusan Irfan dibuktikan dengan produktivitasnya merilis karya. Dia mengaku dalam sebulan bisa menelurkan satu hingga dua single.
Terbaru, Irfam merilis lagu bertajuk Hiroshima Nagasaki. Video klip lagu tersebut digarap langsung di Jepang, memanfaatkan momen saat dia menghadiri kompetisi ikan Koi tingkat dunia di Hiroshima.
"Pas ke Hiroshima, ya sudah, gue ke monumen Hiroshima... bikin klipnya di situ karena judulnya juga Hiroshima Nagasaki," jelas sang presenter.
Baca Juga: Terkendala Cuaca Buruk, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim Gagal Bertemu Ammar Zoni di Nusakambangan
Proses produksi karya-karyanya terbilang kilat. Irfan memanfaatkan fasilitas yang dia miliki, mulai dari studio rekaman, pencipta lagu, hingga tim arranger sendiri.
Dia tak ingin ambil pusing dengan komentar miring mengenai keputusan banting setir ini di usia yang tak lagi muda.
"Semua orang ngomong gini katanya 'Pendatang baru tapi sudah tua.' Ya biarin! Laku enggak laku mah itu nomor dua. Yang penting berkarya," tegas suami Della Sabrina Indah Putri itu.
Di balik produktivitasnya, Irfan mengaku memiliki etos kerja yang sangat tinggi, bahkan cenderung workaholic.
Dia tak segan memantau proses penyuntingan video hingga dini hari demi hasil yang perfeksionis. Baginya, tiada hari tanpa berkarya, bahkan saat tidur pun dia sering bermimpi sedang bekerja.
"Tidur aja gue tuh bisa mimpi kerja. Gue pernah bangun gara-gara gue gini, 'Tiga, dua, satu'. Mimpi nge-MC, mimpi kerja," kelakarnya.