-
Ernest Prakasa menyampaikan duka dan keprihatinan atas banjir serta longsor di Tapanuli dan Sibolga, meski hari itu bertepatan dengan penayangan perdana film terbarunya.
-
Ia mengajak masyarakat mendoakan para korban, berharap evakuasi berjalan lancar dan kondisi para warga yang terdampak segera pulih.
-
Bencana akibat curah hujan tinggi ini menyebabkan akses jalan nasional terputus dan menelan korban jiwa di beberapa wilayah Sumatera Utara.
Suara.com - Komika sekaligus produser Ernest Prakasa menyampaikan rasa duka citanya terkait bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan Tapanuli dan Sibolga, Sumatera Utara.
Padahal, momen ini seharusnya menjadi hari bahagia bagi Ernest seiring dengan penayangan perdana film terbarunya, Agak Laen: Menyala Pantiku! di bioskop.
Hal tersebut diungkapkan Ernest melalui sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya.
"Hari ini Agak Laen: Menyala Pantiku! tayang di bioskop. Hari yang seharusnya jadi hari yang sangat membahagiakan buat gue pribadi, tapi ada banyak teman-teman kita di Sumatera Utara yang tertimpa musibah banjir dan juga tanah longsor," ujar Ernest Prakasa pada Kamis, 27 November 2025.
Di tengah euforia perilisan filmnya, Ernest mengajak masyarakat untuk sejenak mendoakan para korban yang terdampak bencana di wilayah Sumatera Utara tersebut.
Dia berharap proses evakuasi berjalan lancar dan warga yang terdampak diberikan keselamatan.
"Semoga semuanya yang terjebak bisa segera dievakuasi, yang luka-luka bisa segera dipulihkan, dan turut berduka juga jika ada korban jiwa yang ada di sana," sambungnya.
Ernest juga berharap kondisi di lokasi bencana dapat segera membaik dan tidak meluas ke daerah lain.
"Semoga situasinya segera pulih dan semoga tidak meluas ke daerah-daerah yang lain. Baik-baik saja semuanya, amin," tutup Ernest.
Baca Juga: Sinopsis Agak Laen: Menyala Pantiku, Siap Tayang November 2025
Sebagai informasi, curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah titik, termasuk Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, hingga Tapanuli Selatan.
Bencana ini dilaporkan menyebabkan terputusnya akses jalan nasional dan menelan korban jiwa.