Infografis
- Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada 3 Desember 2025, tak lama sebelum film terakhirnya, Qorin 2, dirilis.
- Istri almarhum Epy Kusnandar, Karina Ranau, berencana memuseumkan koleksi barang-barang bekas suaminya
- Barang-barang yang didapatkan Epy dari pasar loak akan disimpan dan diabadikan untuk difungsikan sebagai properti pementasan teater, dunia yang sangat dicintai oleh almarhum.
Suara.com - Kepergian aktor senior Epy Kusnandar menyisakan duka mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air.
Diketahui, sang aktor mengembuskan napas terakhirnya pada 3 Desember 2025, hanya seminggu sebelum film terakhirnya, Qorin 2, dirilis.
Di tengah suasana haru Gala Premiere film tersebut di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin, 8 Desember 2025, istri almarhum, Karina Ranau, mengungkapkan rencana keluarga untuk mengenang sosok Epy.
Bukan dengan barang-barang branded atau mewah, Karina justru berniat memuseumkan koleksi barang-barang "rongsokan" peninggalan suaminya.
Karina menuturkan bahwa semasa hidup, pemeran Kang Mus tersebut gemar berburu barang unik di pasar barang bekas. Bagi orang lain mungkin tidak bernilai, namun bagi Epy, barang-barang tersebut adalah harta karun seni.
"Karena barang-barangnya itu jauh dari kata mewah. Barang-barang suami saya itu semuanya rongsokan ya. Jadi mungkin akan kita museum-kan," ungkap Karina sambil menahan tangis.
Ibu satu anak ini menjelaskan bahwa Epy kerap berkeliling ke kawasan Jatinegara hanya untuk mencari properti atau barang antik dengan harga miring.
"Yang harganya tuh cuman Rp50 ribu, cuma Rp10 ribu, yang dia beli di Jatinegara di tempat rongsokan. Tapi itu sangat berharga. Karena dia seniman... seniman yang gila," sambungnya.
Menurut Karina, mencari barang-barang rongsokan yang spesifik jauh lebih sulit ketimbang membeli barang mahal di mal.
Baca Juga: Anak Epy Kusnandar Minta Media Tak Cari Tahu soal Ibu Kandungnya: Jangan Ganggu Kehidupan Mama
Oleh karena itu, keluarga sepakat untuk tidak membuang atau menyumbangkan koleksi tersebut sembarangan.
Rencananya, barang-barang itu akan diabadikan dan difungsikan sebagai properti pementasan teater, dunia yang sangat dicintai Epy.
"Jadi rencana akan kita simpan, akan kita abadikan. Karena kebetulan kita berada di panggung seni, terkadang properti yang dia beli itu bisa dipakai untuk kita pentas," jelas Karina.
Senada dengan sang ibu, putra Epy, Quentin Stanislavski Kusnandar, juga membawa salah satu bukti totalitas sang ayah.
Dia membawa pulpen yang dibeli Epy di pasar loak demi mendalami karakter Pak Guntur di film Qorin 2.
"Papi sampai beli pulpen puluhan dengan tinta-tintanya. Sampai dia berangkat sendiri, kadang naik ojek online, kadang naik sepeda," kenang Quentin.
