Infografis
- Anggota Agak Laen melaksanakan nazar di CFD Jakarta pada 14 Desember 2025 untuk tujuh juta penonton film.
- Ide kostum Suster Ngesot muncul spontan dari Indra Jegel dan para anggota mengajak sutradara serta produser.
- Aksi nazar sukses besar dalam penggalangan dana bantuan bencana Sumatera melebihi target Rp100 juta.
Suara.com - Aksi nazar para anggota Agak Laen di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 14 Desember 2025 berlangsung heboh.
Nazar ini dilakukan Boris Bokir, Indra Jegel, Bene Dion, dan Oki Rengga dalam perayaan tujuh juta penonton film mereka, Agak Laen: Menyala Pantiku!
Bene Dion mengaku syok berat melihat lautan manusia yang menyambut mereka, jauh di luar ekspektasi awalnya yang mengira suasana akan santai.
Bene bahkan harus mengubur impiannya untuk berseluncur santai menggunakan kostum Suster Ngesot karena padatnya massa.
"Kami kaget sih. Mikirnya nanti paling pakai bisa skateboard biar seru. Nah ini lewat aja udah banyak orang," ujar Bene saat ditemui di Istora Senayan pada Minggu sore.
"Penonton Agak Laen sebanyak itu beneran manusia deh kayaknya, bukan makhluk halus," tambahnya.
Di balik aksi kocak menjadi hantu ini, tersimpan cerita unik. Bene mengungkap bahwa ide kostum muncul spontan dari Indra Jegel saat Agak Laen sedang live Instagram.
Tak mau menderita sendiri, para podcaster ini bahkan "memaksa" Ernest Prakasa dan Muhadkly Acho untuk ikut turun ke jalan.
"Kami mau kalau sutradara dan produsernya juga ikutan. Mentang-mentang produser, enggak mau repot cari aman," tegas Bene sembari tertawa.
Baca Juga: Review Agak Laen: Menyala Pantiku! Komedi Mahal dengan Naskah yang Solid
Meski harus berdesak-desakan, aksi nazar atas pencapaian tujuh juta penonton ini membawa berkah luar biasa. Penggalangan dana untuk bantuan bencana di Sumatera sukses besar.
"KitaBisa sudah lewat target Rp100 juta," ungkap Bene, sembari menambahkan ada jalur donasi lain lewat QR Code di lokasi.
Namun, Bene mengaku belum bisa terjun langsung menyalurkan bantuan ke Sumatera karena jadwal promo yang masih padat.
"Enggak tega ninggalin keluarga, karena kami tuh kayak sudah dua bulan lebih tiap hari berkegiatan," pungkasnya.
