- Pernyataan Dewi Perssik saat siaran langsung memicu kontroversi karena dianggap minim empati pada korban banjir Aceh.
- Ia membandingkan bencana Aceh dengan Lumajang dan Jember, serta menyarankan donasi jika tak bisa membantu langsung.
- Warganet mengkritik perbandingan kunjungan presiden, menekankan bencana adalah isu kemanusiaan, bukan kompetisi daerah.
Sementara itu, @nar**** menambahkan bahwa masyarakat di daerah bencana lebih membutuhkan aksi cepat daripada sekadar kedatangan pejabat.
“Untung??? Apanya yang untung?? Mereka juga nggak butuh didatengin. Mereka butuh gerak cepat dari pemerintah, bukan seremonial belaka!”
Perdebatan Mengarah pada Sensitivitas Publik Figur
Hujan kritik terhadap Dewi Perssik memperlihatkan bagaimana publik semakin menuntut kepekaan dan empati dari figur terkenal, terutama ketika tragedi besar terjadi.
Banyak yang menilai bahwa membandingkan bencana antar-daerah atau menyindir respons publik justru tidak membantu memperbaiki keadaan.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa suara figur publik membawa pengaruh besar dan kerap menjadi sorotan ketika tidak selaras dengan perasaan masyarakat yang sedang berduka.