- Film King Kong (2005) berlatar 1933 tentang sutradara Carl Denham membawa kru ke Pulau Tengkorak.
- Inti cerita terletak pada hubungan emosional antara Ann Darrow dan Kong, dihidupkan oleh teknologi motion capture Andy Serkis.
- Film ini sukses secara teknis memenangkan tiga Oscar, menunjukkan keahlian Peter Jackson dalam membangun karakter dan aksi.
Dari sisi teknis, Weta Digital menciptakan ekosistem Skull Island yang sangat detail dan mengerikan.
Pertarungan antara Kong dengan tiga V-Rex tetap menjadi salah satu sekuens aksi terbaik dalam sejarah film monster, menunjukkan keahlian Jackson dalam mengatur ritme dan ketegangan.
Meskipun memiliki durasi yang cukup panjang (lebih dari tiga jam), Jackson menggunakan setiap menitnya untuk membangun dunia dan karakter.
King Kong adalah tonggak sejarah yang membuktikan bahwa film blockbuster bisa memiliki "hati".
Film ini memenangkan tiga Academy Awards untuk Visual Effects, Sound Mixing, dan Sound Editing, mengukuhkan posisinya sebagai mahakarya teknis.
King Kong karya Peter Jackson adalah contoh langka di mana sebuah remake mampu menghormati materi aslinya sambil memberikan inovasi yang signifikan.
Ini adalah kisah tentang keindahan dan binatang buas, tentang keserakahan manusia, dan tentang tragisnya makhluk yang tercerabut dari dunianya.