Obat tetes mata atropin telah digunakan untuk kontrol miopia selama bertahun-tahun, dengan hasil jangka pendek yang efektif. Tetapi penggunaan obat tetes mata ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Namun, banyak dokter mata enggan meresepkan atropin untuk anak-anak karena efek jangka panjang dari penggunaan obat yang berkelanjutan tidak diketahui.
Kelemahan lain dari perawatan atropin termasuk ketidaknyamanan, sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, dan biaya tambahan untuk anak yang membutuhkan lensa bifokal atau kacamata progresif.

- Orthokeratologi (Ortho-K)
Orthokeratology adalah penggunaan lensa kontak permeabel gas yang dirancang khusus yang dipakai saat tidur.
Ortho-K dapat mengatur ulang bentuk kornea dengan menggunakan lensa kontak yang akan memengaruhi kelengkungan kornea.
Bukti menunjukkan, anak yang menggunakan perawatan ini berakhir dengan tingkat miopia yang lebih rendah saat beranjak dewasa.
- Lensa kontak dan kacamata multifokal
Para peneliti dan dokter mata menemukan lensa kontak lunak multifokal konvensional atau modifikasi juga merupakan alat yang efektif untuk pengendalian miopia.
Baca Juga: Tak Cuma Mata Minus Seperti Gempi, Cahaya Biru Dapat Sebabkan Retina Rusak
Kacamata multifokal juga telah diuji untuk kontrol miopia pada anak-anak, tetapi hasilnya kurang mengesankan dibandingkan dengan yang diproduksi dengan lensa kontak multifokal.