4 Kiat Berubah Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Selepas Liburan

Jum'at, 03 Januari 2020 | 03:00 WIB
4 Kiat Berubah Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Selepas Liburan
Ilustrasi traveling. (Pixabay/Rawpixel)

Suara.com - 4 Kiat Berubah Menjadi Pribadi yang Lebih Baik Selepas Liburan

Momen liburan panjang dapat terasa amat singkat ketika diisi dengan banyak kegiatan bersama banyak orang. Alih-alih menyegarkan pikiran, jadwal liburan yang padat malah bisa membuat stres saat kembali ke rutinitas.

Namun, menyediakan waktu khusus untuk diri Anda sendiri juga tak kalah penting. Waktu tersebut bisa Anda gunakan untuk melakukan perawatan diri yang berguna dalam meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis Anda.

Yuk mulai berubah menjadi pribadi yang lebih baik selepas liburan, berikut kiatanya dilansir Hello Sehat.

1. Lakukan meditasi ringan

Salah satu cara merawat diri yang bisa dilakukan untuk menjernihkan pikiran adalah dengan meditasi.

Buatlah jadwal khusus selama liburan untuk melakukan meditasi ringan dan Anda cukup meluangkan waktu setidaknya 5 menit saja.

Alangkah baiknya jika meditasi dilakukan rutin dalam waktu yang sama sehingga menjadi sebuah kebiasaan bahkan selepas liburan.

Selama meditasi cobalah fokus terhadap teknik pernapasan dalam sambil menutup mata. Libatkan juga indera penciuman dan pendengaran dengan mengidentifikasi setiap suara dan aroma yang ada disekeliling Anda.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan: Cegah Penyakit Banjir, Menkes Terjunkan 11 Ribu Nakes

Sesekali biarkan pikiran mengalir untuk memproses setiap emosi yang Anda rasakan, baik yang positif maupun negatif dan kombinasi di antara keduanya.

Cara merawat diri ini bertujuan agar Anda bisa mengenal sekaligus memahami emosi yang Anda rasakan dengan baik.

2. Menulis catatan harian

Jika Anda tengah mengalami stres berat sebelum berlibur, merawat diri selama liburan dapat menjadi cara untuk meredakan tekanan tersebut.

Mulailah dengan menuliskan secara rinci mengenai stres yang Anda alami dan persoalan apa yang menyebabkannya.

Menurut Dr. David Topor dari Harvard Medical School sebagian besar stres dan emosi negatif yang dirasakan seseorang biasanya disebabkan oleh ekspektasi yang terlalu tinggi yang ditempatkan pada dirinya.

Oleh karena itu, selain menceritakan perasaan negatif yang dirasakan, cobalah untuk mengungkapkan rasa syukur yang Anda agar dapat mengapresiasi diri Anda lebih jauh.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI