Amerika Disebut akan Mengakhiri Wabah Covid-19 Bulan Mei, Para Ahli Ragu

Selasa, 14 April 2020 | 15:03 WIB
Amerika Disebut akan Mengakhiri Wabah Covid-19 Bulan Mei, Para Ahli Ragu
Penanganan covid-19 di Amerika Serikat (VOA Indonesia)

Suara.com - Pemodelan mengenai wabah Covid-19 oleh Institute for Health Metrics and Evaluation di Universitas Washington memperkirakan wabah akan selesai pada Mei.

Mengalihbahasan dari CNN, pemodelan tersebut dibuat oleh Dr. Christopher Murray. Ia mengatakan, bahwa persebaran virus corona khususnya di Amerika Serikat akan berhenti pada musim panas.

"Satu hal yang kami benar-benar tahu pasti adalah langkah-langkah jarak sosial sudah bekerja," kata Murray pada Senin (13/4/2020).

Menurut model Murray, Senin (13/4/2020) adalah hari puncak kematian harian di Amerika Serikat di mana sekitar 2.150 kematian terjadi di hari tersebut.

Rilis model dari Universitas Washington bertepatan dengan keinginan Pemerintah AS untuk membuka kembali negara tersebut. AS ingin segera membuka negara karena jumlah kasus baru telah menurun selama dua hari berturut-turut.

Seorang perempuan bermasker melintasi poster tulisan terkait pandemi virus corona yang tertempel di sebuah restoran di San Francisco, California, 1 April 2020. (Foto: AFP/Josh Edelson)
Seorang perempuan bermasker melintasi poster tulisan terkait pandemi virus corona yang tertempel di sebuah restoran di San Francisco, California, 1 April 2020. (Foto: AFP/Josh Edelson)

Sayangnya para ahli memperingatkan bahwa dalam memerangi virus corona, setiap negara bagian memiliki kondisi yang berbeda. Keraguan soal pandemi berakhir di Mei, menurut ahli harus di lihat bahwa kasus setiap negara bagian.

"Sangat penting untuk melihat negara ini dalam berbagai situasi berbeda," kata Dr. Robert Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDD), pada acara "Today" NBC.

"Pandemi ini telah mempengaruhi berbagai bagian negara secara berbeda," kata Redfield. "Kami sedang melihat data dengan sangat hati-hati, negara demi negara, dan kami akan menilai itu," tambahnya.

Soal puncak kasus, menurut Redfield bisa diketahui ketika ada pelonjakan di suatu hari di mana di hari berikutnya kasus menurun.

Baca Juga: Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Kabupaten Probolinggo Dipastikan Aman

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]

"Anda akan tahu kapan berada di puncak kasus ketika hari berikutnya kurang dari hari sebelumnya," katanya.

Seruan untuk berhati-hati juga sedang digemakan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia meminta orang-orang untuk mengingat, bahwa virus corona berakselerasi lebih cepat daripada perlambatannya.

"langkah-langkah pengendalian hanya dapat dicabut jika langkah-langkah kesehatan masyarakat yang tepat sudah ada," kata Ghebreyesus seperti yang dikutip dari CNN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?