Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 disebut bisa berisiko pada epidemi kasus kanker.
Temuan ini mengikuti penelitian baru yang telah menemukan bahwa upaya untuk mengatasi coronavirus "secara signifikan mempengaruhi" perawatan dan perawatan pasien dengan kanker.
Seperti dilansir dari Mirror, penelitian, yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer, menyoroti bagaimana mengatur ulang sistem kesehatan dan implementasi langkah-langkah jarak sosial, termasuk lockdown nasional, memiliki efek negatif pada pasien dengan kanker.
Selain itu, ada juga keterlambatan rujukan mendesak. Sementara pasien yang menjalani pengobatan kanker, seperti kemoterapi, ditunda, atau operasi ditunda.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif oleh Queen's University Belfast, University of Split, Kroasia, dan King's College London. Profesor Universitas Queen Mark Lawler mengatakan ada risiko epidemi kanker di masa depan.
"Kami sudah melihat efek tidak langsung dari krisis Covid-19 pada perawatan kanker," katanya.
"Nomor rujukan mendesak menurun, endoskopi dan prosedur bedah lainnya sedang ditunda dan banyak spesialis kanker dialihkan ke perawatan spesifik Covid-19. Jika kita tidak bertindak, kita berisiko konsekuensi yang tidak diinginkan dari pandemi Covid-19 saat ini yang memicu epidemi kanker di masa depan," kata dia.
Dia menambahkan, bahwa penting mendorong pasien kanker, atau warga yang khawatir bahwa mereka mungkin memiliki gejala kanker, untuk terus mengakses sistem kesehatan. Selain itu, penting juga memastikan bahwa sistem kesehatan itu sesuai dengan tujuan untuk mendukung mereka.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa karena semakin banyak orang khawatir tentang tanda-tanda dan gejala Covid-19, semakin sedikit orang yang mencari saran tentang gejala baru kemungkinan kanker, termasuk pendarahan yang tidak normal atau benjolan baru pada tubuh.
Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Wajib atau Mandi Junub