Waktu Terbaik Berjemur Menurut WHO dan 4 Berita Populer Lainnya

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 08 Juni 2020 | 10:20 WIB
Waktu Terbaik Berjemur Menurut WHO dan 4 Berita Populer Lainnya
Dua orang bocah berjemur di balkon rumahnya di permukiman padat di kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (7/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Kapan waktu terbaik untuk berjemur? Ternyata pertanyaan tersebut sempat menuai jawaban yang berbeda. Tapi ternyata, WHO menyarankan waktu terbaik berjemur adalah saat UV indeks berada pada angka 1-5. Wah, jam berapa kira-kira?

Berita mengenai kapan waktu terbaik berjemur menurut WHO masuk dalam daftar berita kanal Health terpopuler bersandang dengan empat berita lainnya. Mau tahu apa saja? Ini rangkumannya!

1. WHO Sepakat, Ini Cara Cari Tahu Kapan Waktu Paling Tepat Untuk Berjemur!

Ilustrasi bayi berjemur (Shutterstock)
Ilustrasi bayi berjemur (Shutterstock)

Belum lama ini, waktu paling tepat untuk berjemur sempat menjadi pro kontra di kalangan beberapa ahli.

Berjemur sendiri dimaksudkan agar tubuh mendapat asupan yang dapat mengaktifkan vitamin D yang dipercaya berguna untuk sistem imun.

Baca selengkapnya

2. Gemas, Yuk Tengok Potret Kebersamaan Kahiyang Ayu dan Sedah Mirah!

Potret Kebersamaan Kahiyang Ayu dan Sedah Mirah (Instagram/ayangkahiyang)
Potret Kebersamaan Kahiyang Ayu dan Sedah Mirah (Instagram/ayangkahiyang)

Kehidupan pribadi keluarga presiden Joko Widodo (Jokowi) memang selalu menarik untuk diperbincangkan. Tak hanya Jan Ethes, cucu perempuan Jokowi, Sedah Mirah juga menarik perhatian.

Sedah Mirah merupakan anak Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Sepupu Jan Ethes ini akan merayakan ulang tahun keduanya pada bulan Agustus 2020 nanti.

Baca Juga: Kilas Balik, 4 Konflik Krisdayanti dengan Aurel dan Azriel di Media Sosial

Baca selengkapnya

3. Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Kekurangan Vitamin D

Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]
Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]

Para ahli kesehatan dunia telah menemukan fakta baru terkait Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian pada Mei lalu disebutkan bahwa pasien Covid-19 yang meninggal kebanyakan kekurangan vitamin D.

Diakui Iris, belum banyak penelitian yang dilakukan terkait hubungan vitamin D dengan jumlah kematian pada kasus Covid-19.

Baca selengkapnya

4. Update Corona Covid-19 Global 8 Juni 2020: Total Kasus Telah Tembus 7 Juta

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI