Dear Orangtua, Waspadai Dampak Ini Saat Marah-marah pada Anak

Jum'at, 19 Juni 2020 | 16:27 WIB
Dear Orangtua, Waspadai Dampak Ini Saat Marah-marah pada Anak
Ilustrasi anak. (Shutterstock)

Agresif dan abusif tak hanya secara fisik, namun juga secara verbal. Sebab, anak cenderung mengimitasi orangtuanya bahwa itulah cara untuk mengekspresikan ketika sedang marah.

"Itu yang sebisa mungkin kita minimalisir. Kita ajarkan anak untuk mengelola emosi dari contoh kita sendiri yang diekspresikan secara sehat. Dampak ini cenderung berpotensi perilaku perundungan atau bullying," jelas Esta.

Kemudian, dampak kedua yang bisa dirasakan oleh anak adalah memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang rendah, di mana hal ini bisa bergantung pada gambar diri atau self image yang dimiliki anak.

Bisa jadi, anak merefleksikan dirinya negatif, tidak mampu, tidak berharga, atau tidak layak dicintai. Ini bisa tercermin pada saat nanti ia memiliki hubungan romatis, di mana mereka merasa hampa, kosong, terlalu mengagung-agungkan sosok pasangannya dan menilai negatif dirinya sendiri.
 
Lalu dampak yang ketiga, bila anak kerap melihat orangtua atau figur lekat lainnya mengekspresikan emosi secara tidak sehat, mereka bisa menjadi pribadi yang pencemas dan depresif.

Hal ini disebabkan mereka tidak terbiasa mengenali emosi negatifnya dan tidak bisa mengelolanya. Maka dari itu sebaiknya para orangtua sesering mungkin membantu anak mengenali emosi tersebut, biasa disebutkan ketika berkomunikasi dengan anak.

Dampak terakhir adalah munculnya masalah kepercayaan atau trust issue. Ketika orangtua marah, reaksi anak cenderung menangis karena ada rasa tidak nyaman dan sakit yang menjadi tanda ia membutuhkan pertolongan.

Esta melanjutkan, anak sebenarnya membutuhkan dua aspek utama yang seharusnya bisa disediakan orangtuanya.

Pertama adalah secure-based, anak paham ada tempat teraman baginya di dunia untuk bereksplorasi dengan percaya diri dan suportif. Kedua adalah safe haven, mereka tahu bahwa ada tempat ternyaman untuk kembali ketika mereka gaga; atau membutuhkan perlindungan.

"Ketika anak-anak tahu orangtuanya akan memberikan rasa aman dan nyaman dan konsisten bisa memberikan gambaran diri positif untuk anak," tutupnya.

Baca Juga: Cara Orangtua Terhindar Dari Stres saat Ajarakan Anak Belajar di Rumah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI