Beberapa petani Amerika, termasuk Patten, tidak melakukan pembersihan dengan air panas.
“Jika Anda membeli telur supermarket dan Anda mendapatkan telur dari peternakan saya, Anda merebusnya dan kemudian Anda membukanya, sangat sulit untuk mengupas kulit telur. Tapi telur yang dibeli di toko, sangat mudah dikupas,” kata Patten.
"Itu karena ada kantong udara yang sangat besar di telur yang dibeli di toko," katanya lagi.
Pakan yang diberikan kepada ayam juga sangat penting. Umumnya, di fasilitas besar, hewan diberi makan biji-bijian dan diberi suplemen dan antibiotik.
"Peternakan besar tidak memberi ayam mereka makan biji-bijian berkualitas," kata Patten. "Mereka memberi gandum murah - banyak jagung, agar mereka tetap berproduksi," katanya.
Ruhlman menunjukkan bahwa warna kuning telur ditentukan oleh apa yang dimakan ayam. Diet berkualitas tinggi tentu akan meningkatkan nutrisi di dalam telur.
Untuk memaksimalkan produksi, sebagian besar produsen menyimpan ayam di dalam kandang yang dilengkapi penerangan selama 24 jam sehari, karena ayam bertelur lebih banyak ketika terkena cahaya yang lebih besar.
Akses ke luar juga mempengaruhi telur. "Ayam saya terus mendapatkan makanan yang beragam," kata Patten, yang meliputi biji-bijian, sayuran hijau, dan apapun yang ditemukan hewan di luar.
"Itu akan membuat telur lebih bergizi," kata Patten. Suplemen vitamin D, misalnya, tentu efeknya akan sangat berbeda dibandingkan jika kita keluar dan terkena sinar matahari.
Baca Juga: Kelewat Ribet tapi Canggih, Orang Ini Buat Lukisan di Atas Telur Ceplok
Sebagai hasil dari praktik ini, telur yang diproduksi secara massal di Amerika pun memiliki warna kuning telur yang lebih pucat daripada yang diproduksi di peternakan yang lebih kecil.