Saat operasi untuk mengangkat penisnya semakin dekat, dia merasakan rasa takut yang meningkat.
“Saya ingat sebelum operasi, berpikir, 'Saya akan melarikan diri,'” katanya. “Lalu realisasinya ke mana saya akan lari? Jika saya tidak melakukan ini, saya akan mati. Mungkin kedengarannya gila jika Anda bukan laki-laki, tapi hidup tanpa penis membuat Anda mempertanyakan siapa Anda. ”
Setelah operasi dan perpisahannya dari Angie, Stamp berhasil mengembangkan kehidupan seks dengan perempuan lain, meski menantang.
“Saya bersyukur saya masih bisa orgasme. Tapi kemudian saya harus mencari tahu bagaimana melakukannya dengan pasangan, bagaimana berbagi tubuh baru saya dengan seseorang. Tapi beberapa perempuan tidak keberatan," kata dia.
Setelah berkeliling dunia untuk bertemu dengan ahli bedah dan mendiskusikan kemungkinannya, Stamp sekarang membuat rencana untuk rekonstruksi penis penuh, atau phalloplasty, pada bulan Februari.

Operasi akan melibatkan pencangkokan dari lengan dan bokong untuk membuat kulit di atas implan, yang dilengkapi dengan pompa yang dapat memberikan ereksi sesuai permintaan. Proses tersebut akan memakan waktu sekitar 13 jam.
Stamp, sekarang menjadi pembicara motivasi untuk organisasi amal pria yang berbasis di Inggris, Ia berharap ceritanya akan memberdayakan pria yang merasa malu atau takut untuk diam, dan mendidik mereka yang tidak sadar akan penyakit tersebut.
“Sungguh hal yang tabu untuk dibicarakan dan dialami, dan ketika saya tahu saya menderita kanker penis, saya tidak menyangka itu ada,” katanya.
Baca Juga: Ingin Memperbesar Penis? Coba Pikir-pikir Lagi Agar Tidak Menyesal