Berkaca dari Idan Separo, Ini Tanda Kaki Harus Diamputasi karena Diabetes

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 02 September 2020 | 21:59 WIB
Berkaca dari Idan Separo, Ini Tanda Kaki Harus Diamputasi karena Diabetes
Idan Separo [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari komedian Idan Separo. Ia dikabarkan meninggal pada Rabu, (2/9/2020). Sebelum meninggal, ia dikabarkan telah lama menderita diabetes.

Menurut dai Gus Anom, kondisi Idan sudah melemah sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, Idan mengalami masalah di bagian kaki dan tangan.

"Kaki dan tangannya sudah bolong. Malah hampir mau diamputasi kakinya," ungkap Gus Anom.

Dilansir dari Medical News Today, penderita diabetes memang rentan mengalami kerusakan saraf dan masalah sirkulasi. Dalam beberapa kasus, ini dapat membuat kaki atau kaki bagian bawah harus diamputasi.

Namun, pengobatan yang efektif biasanya dapat mencegah komplikasi ini. Aliran darah yang berkurang ke kaki berarti penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami luka atau nyeri di bagian tubuh ini.

Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

Jika seseorang menderita neuropati dan kehilangan rasa di kaki, kemungkinan kecil mereka untuk melihat ulkus ringan pada kaki atau tungkai sebelum menjadi parah.

Meski demikian, tidak semua penderita diabetes membutuhkan amputasi. Jika penderita diabetes memang memerlukan prosedur ini, kemungkinan besar disebabkan oleh luka atau maag yang tidak sembuh-sembuh di kaki atau tungkai bawah.

Kebanyakan amputasi bersifat progresif, yang berarti dokter akan mulai dengan mengangkat jaringan sekecil mungkin.

Jika luka operasi tidak sembuh atau aliran darah tidak mengalir ke anggota tubuh dengan benar, mereka mungkin merekomendasikan operasi lebih lanjut untuk mengangkat lebih banyak jaringan.

Baca Juga: Idan Separo Meninggal, Gideon Tengker Putuskan Hubungan ke Nagita Slavina

Orang yang hidup dengan diabetes harus memberikan perhatian ekstra pada kaki mereka karena mereka memiliki peningkatan risiko luka yang tidak sembuh, yang berpotensi memerlukan amputasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI