Ketika pemerintah pusat sedang membahas standardisasi harga tes swab, pemerintah DKI Jakarta mengumumkan akan mulai menerapkan kembali PSBB total per 14 September.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan jika PSBB tak diterapkan maka fasilitas kesehatan di Jakarta akan tumbang karena tak lagi mampu menampung pasien Covid-19.
"Bila situasi ini berjalan terus, tidak ada pengereman, maka dari data yang kami miliki bisa dibuat proyeksi bahwa tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang dimiliki akan penuh. Sesudah itu tidak mampu menampung pasien Covid-19 lagi,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9/2020).
Anies menjelaskan, saat ini Jakarta mampu menampung 4.053 pasien corona di 67 Rumah Sakit rujukan Covid-19. Mereka ditempatkan di ruang isolasi dan Intensive Care Unit (ICU).
“Saat ini DKI Jakarta memiliki 4.053 tempat tidur isolasi mandiri khusus Covid-19, dan per kemarin (Selasa, 8/9/2020) sudah 77 persen terpakai,” jelasnya.
Kenaikan pasien corona di RS ini terjadi mulai secara bertahap dari bulan Maret masih 1.000 kasur yang terpakai. Lalu meningkat ke 2.000 pada bulan April dan seterusnya sampai Juni sudah ada 3.000 pasien.
“Kita mulai menyaksikan peningkatan jumlah kasus. Ini persentase dari tempat tidur yang digunakan telah naik (di angka 3.000-an),” tuturnya.
Ia menyebut pihaknya akan menaikan lagi jumlah kapasitas tempat tidur dari 4.053 unit menjadi 4.807 unit pada 6 Oktober 2020 mendatang. Kendati demikian meski sudah ditambah, jika aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti sekarang pasti RS akan penuh juga.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia pada Kamis mencapai 3.861. Dengan demikian sudah ada 207.203 kasus di Indonesia sejak Maret lalu. Dari jumlah itu masih sekitar 51.000 orang dirawat dan sudah 147.000 orang sembuh. Yang meninggal berjumlah 8.456 pasien.
Baca Juga: Kasus Corona Meningkat, Satgas Covid-19 Tak Ingin Pilkada Serentak Ditunda