Suara.com - Gas air mata memang umum digunakan untuk menarik mundur massa dalam aksi unjuk rasa. Namun metode ini bisa berbahaya untuk kesehatan jika mengenai kulit atau selaput lendir.
"Jika Anda terkena gas air mata, segera tinggalkan tempat kejadian untuk melakukan dekontaminasi dan meredakan gejala," saran seorang asisten pertama dan mahasiswa kedokteran Chinese University of Hong Kong (CUHK) yang berinisial JL pada South China Morning Post (SCMP).
JL juga menyarankan untuk tidak mengelap mata, namun tuangkan air di sudut mata, sehingga mengalir ke seluruh permukaan, dan seringlah berkedip. Lanjutkan selama 10 hingga 20 menit untuk mengurangi peradangan.
Melansir dari SCMP, gas air mata yang paling umum mengandung chlorobenzylidene-malononitrile atau CS, senyawa yang dilarang dalam peperangan. Ketika CS disemprotkan di udara, kandungan ini akan terutama mempengaruhi selaput lendir dan reseptor nyeri di sel saraf. Hal ini yang menyebabkan gejala menyakitkan sementara seperti batuk, pilek, radang kulit, dan sensasi terbakar di mata dan sistem pernapasan.
Dokter David Hui Shu-cheong, seorang ahli pengobatan pernafasan di CUHK, mengatakan bahwa sebagian besar gejala mereda dalam waktu satu jam setelah paparan gas air mata.
Melansir dari Aftermath, berikut empat hal yang perlu dilakukan jika terkena gas air mata.
1. Cari Tempat Aman
Secepat dan setenang mungkin, jauhkan diri Anda dari area yang dipenuhi gas.
2. Cari Angin
Baca Juga: Pulang Unjuk Rasa, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Keluarga dari Corona
Udara segar akan membantu meniupkan sisa bubuk gas air mata dari tubuh Anda dan akan mencegahnya kembali ke mulut atau mata Anda.