Kate Bingham: Vaksin Covid-19 Mungkin Tak Sempurna, Hanya Ringankan Gejala

Kamis, 29 Oktober 2020 | 14:35 WIB
Kate Bingham: Vaksin Covid-19 Mungkin Tak Sempurna, Hanya Ringankan Gejala
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua gugus tugas vaksin virus corona Covid-19 Inggris, Kate Bingham memeringatkan bahwa vaksin pertama mungkin tidak sempurna dan tak efektif untuk semua orang. Ia meminta agar orang tidak terlalu optimis pada vaksin-vaksin yang muncul pertama.

Melansir dari Independent, melalui The Lancet Bringham memperingatkan orang-orang agar tidak terlalu optimis. Ia juga mengisyaratkan bahwa ada juga kemungkinan bahwa vaksin apapun mungkin tidak memberikan perlindungan yang efektif untuk banyak orang terutama di jangka waktu yang lama.

"Kami tidak tahu akankah kami mendapatkan vaksin," tulis Bingham.

"Penting untuk waspada terhadap rasa puas diri dan optimisme yang berlebihan," imbuhnya.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pearson0612/Pixabay]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pearson0612/Pixabay]

Dia menambahkan bahwa vaksin generasi pertama kemungkinan besar tidak sempurna. Ia menegaskan bahwa vaksin mungkin tidak mencegah infeksi melainkan melainkan hanya mengurangi gejala.

Satuan tugas vaksin diciptakan oleh Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah dan Bingham telah melaporkan persoalan vaksin langsung kepada perdana menteri Inggris Boris Johnson.

"Strateginya adalah untuk membangun portofolio yang beragam dalam format yang berbeda untuk memberikan Inggris berkesempatan menjadi yang terbesar dalam menyediakan vaksin aman dan efektif, tapi kita perlu menyadari bahwa mungkin akan ada banyak vaksin yang gagal," kata Bingham.

Dia juga menunjukkan bahwa kapasitas produksi global untuk vaksin sangat tidak memadai, apalagi jika harus memenuhi miliaran populasi.

Sejauh ini, secara global ada kurang lebih 45 vaksin potensial yang sedang menjalani pengujian. Inggris sendiri memimpin dengan pengembangan vaksin Oxford yang sudah berada pada tahap pengujian manusia. 

Baca Juga: Alhamdulillah 7 Hari Diisolasi, Anak 2 Tahun di Bintan Sembuh Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI