Suara.com - Rusia siap untuk memberikan obat pertamanya yang telah disetujui, untuk mengobati pasien virus corona Covid-19 pada pekan depan.
Obat virus corona Covid-19 pertama buatan Rusia ini, diharapkan bisa meredakan ketegangan pada sistem kesehatan dan mempercepat kembalinya kehidupan normal.
Kepala dana kekayaan kedaulatan RDIF Rusia, mengatakan rumah sakit Rusia bisa mulai memberikan obat antiviral pada pasien yang terdaftar atas nama Avifavir dan menderita virus corona Covid-19 sejak 11 Juni 2020.
Sementara itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa perusahaan di balik obat tersebut akan memproduksi dalam jumlah cukup banyak untuk merawat sekitar 60 ribu orang sebulan.
Kendati demikian, melansir dari India Times Sabtu (30/10), belum ada vaksin yang dipatenkan untuk melawan virus corona Covid-19 sampai sekarang. Bahkan uji coba beberapa obat antivirus pada manusia juga masih belum menunjukkan hasil yang jelas.

Obat antivirus baru dari Gilead yang disebut remdesivir telah menunjukkan beberapa efisiensi melawan penyakit virus corona Covid-19. Obat ini juga telah diberikan pada pasien virus corona di beberapa negara.
Obat Avifavir secara genetik disebut favipiravir dan pertama kali dikembangkan pada akhir tahun 1990 oleh perusahaan Jepang. Kemudian, produk ini dibeli oleh Fujifilm saat obat tersebut dipindahkan ke sistem perawatan kesehatan.
Kepala RDIF Kirill Dmitriev mengatakan, para ilmuwan Rusia telah memodifikasi dan menyempurnakan obat tersebut. Bahkan Moskow akan siap untuk membagikan rincian modifikasi tersebut dalam periode dua minggu.
Di samping itu, Jepang juga telah mencoba obat sejenis yang dikenal sebagai Avigan. Obat ini telah mendapat pujian dari Perdana Menteri Shinzo Abe.
Baca Juga: WHO Ungkap Kasus Virus Corona di Dunia Kian Memburuk, Ini Sarannya!
Tapi, penggunaan Avigan untuk pasien virus corona Covid-19 belum pernah disetujui lebih lanjut. Avifavir baru muncul dalam daftar obat yang disetujui oleh pemerintah Rusia pada beberapa hari lalu.