Suara.com - Putus cinta kadang tidak menjadi akhir dari segalanya. Ada beberapa orang yang tetap berhubungan dengan mantan mereka di media sosial. Alasannya? Katanya, semi mempertahankan komunikasi.
Tapi, kolumnis nasihat hubungan berpengalaman dan penulis buku Breakup Bootcamp: The Science of Rewriting Your Heart, Amy Chan, berpendapat menghapus kontak atau akun mantan dari segala media sosial selalu menjadi ide yang bagus.
Chan belajar dari pengalamannya sendiri, klien-kliennya di Renew Breakup Bootcamp, hingga penelitian psikologi dan ilmu saraf tentang bagaimana otak serta tubuh bereaksi terhadap putusnya hubungan asmara.
"Bukan karena mereka orang jahat. Detoksifikasi dari mantan tidak berarti Anda membeci orang itu atau berakhir dengan cara yang buruk," kata Chan, dilansir Insider.
Di sisi lain, hal itu juga bukan berarti Anda tidak bisa lagi berteman dengan mantan di masa depan.

"Anda memang membutuhkan periode waktu untuk pikiran, tubuh, hati, dan jiwa. Untuk transisi dari hubungan yang intim dan romantis ke hubungan lain," sambungnya.
Menghapus kontak mantan bisa membantu otak beralih dari hubungan yang kandas. Mengapa bisa demikian?
Chan menjelaskan bahwa saat seseorang menjalin hubungan dengan teman, pacar, atau orang lain, otak akan membentuk jalur saraf yang bekaitan dengan kenangan yang dimiliki dengan orang tersebut.
Ketika orang tersebut tidak lagi ada karena putus hubungan, otak akan menciptakan respons perpisahan yang menimbulkan sakit hati, kesedihan, dan duka.
Baca Juga: Kocak! Tulis Nama Pacar Dipersembahan Skripsi, Mahasiswa ini Malah Putus
Berdasarkan analisisnya, Chan menyimpulkan bahwa foto, video, dan pengingat lain yang berkaitan dengan orang itu akan memicu otak mengingat rasa kehilangan tersebut.