Suara.com - Kram otot dapat terjadi dalam kondisi apa saja. Hal ini terjadi karena otot merasa tegang sehingga menimbulkan rasa sakit.
Salah satu kram yang membahayakan yaitu saat sedang berenang. Kram saat berenang dapat berisiko membuat orang tersebut tenggelam dan bisa menyebabkan kematian.
Biasanya seseorang yang mengalami kram saat berenang membutuhkan bantuan orang lain untuk membantunya menepi. Menurut beberapa studi, kram totot saat berenang dapa terjadi karena dua hal, yaitu:
1. Dehidrasi
Dehidrasi dapat membuat penurunan kinerja otot sehingga menyebabkannya menjadi kejang. Biasanya pelatih akan meminta perenang untuk meminum lebih banyak air.

Hal itu karena saat melakukan latihan yang cukup berat, akan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi. Oleh karena itu saraf di otot menjadi kaku dan kejang.
Dalam penelitian, dikatakan atlet yang mengeluarkan banyak keringan cenderung lebih sering mengalami kram. Hal itu karena banyaknya caira air yang keluar sehingga tubuh megalami dehidrasi.
2. Kelelahan Otot
Berenang akan membuat tubuh melakukan banyak gerak secara menyeluruh. Saat memaksa tubuh melakukannya akan membuat otot-otot menjadi lelah.
Baca Juga: Catat, Ini Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Protein Jika Ingin Tubuh Berotot
Kelelahan pada otot itulah yang membuatnya menjadi kaku dan kejang sehingga timbul rasa sakit. Sejumlah penelitian menunjukkan kram sering terjadi menjelang akhir kompetisi ketika otot sudah mulai lelah.
Kram jika dibiarkan saja akan menimbulkan bahaya, terutama saat renang. Jika seseorang mengalami kram saat berenang, dapat membuatnya tenggelam dan menyebabkan kematian.
Untuk itu, perlu mencegah agar tidak terjadi kram. Berikut beberapa cara mencegah kram pada otot:
A. Membuat tubuh tetap terhidrasi
Sebelum memulai renang, alangkah lebih baik minum air yang banyak agar tubuh tetap terhidrasi. Dengan membuat tubuh tetap terhidrasi juga akan membuatnya tidak cepat lelah karena kekurangan cairan
B. Tambahkan garam ke dalam air